Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Jangan remehkan hal kecil untuk mencapai hal yang besar

Posted on June 14, 2017 by nursaudi

Renungan hari ini : Hal – hal yang kecil dan sederhana, kebersamaan bersama anak dan istri, aktivitas di kantor, kerja bakti bersama tetangga misalnya jangan sampai mengalami kemunduran. Karena hakekat keberhasilan adalah tidak adanya kemunduran dari setiap aktivitas kita. Tetap semangat

Saya sering berdiskusi dengan rekan dan kolega kerja saya. Dan sering saya menjumpai kebanyakan dari mereka yang berbahagia dalam kehidupannya. Menikmati pekerjaan di kantor mereka, totalitas dalam pekerjaan mereka, mereka yang fokus dengan tugas rutin mereka, mereka yang menunjukkan wajah berseri setiap memasuki kantor mereka. Mereka adalah orang yang lebih berkualitas ketika bersama keluarga kecil mereka. Akhir pekan yang digunakan oleh setiap kita akan memberikan dampak yang cukup besar dalam keseharian kita. Baik ketika kita bertemu dengan kawan di kantor, ketika kita bertemu dengan clien, atau ketika kita sedang menyelesaikan sebuah masalah.

Karenanya saya meyakini bahwa, hal hal yang dianggap kecil oleh kebanyakan orang menjadi salah satu penentu suatu hal yang sangat besar. Suatu ketika, di akhir taun 2008 saya berdiskusi dengan salah satu rekan saya manajemen trainee, dia mengatakan bahwa baru saja kena marah besar dari salah satu  manajer senior, mr. S di kantor. Proposal salah satu program yang sudah di sampaikan oleh kawan saya itu tidak ditandatangani oleh Mr. S. Padahal sudah di taruh di meja seminggu sebelum Mr. S memarahi kawan saya. Merasa tidak bersalah maka kawan saya berusaha mengingatkan “Pak, kan saya sudah menyampaikan proposal tersebut seminggu yang lalu dan Bapak mengatakan taruh di meja saja”. Selidik punya cerita, akhirnya Mr. S meminta maaf kepada kawan saya atas amarahnya yang kurang tepat sasaran. Kemudian Mr. S mengatakan kepada kawan saya bahwa pada weekend pekan sebelumnya dia ada sedikit masalah dengan anak sulungnya. “anak saya sudah selesai sidang skripsi, namun tidak segera menyelesaikan revisinya hingga akhirnya dia diminya mengulang sidang lagi oleh dosen pengujinya. Ketika saya minta fokus terlebih dahulu untuk menyelesaikan revisinya, dengan santainya dia mengatakan, aman saja Pah..nanti juga selesai sendiri, kan aku sudah besar”. Saya meyakini bahwa hal hal yang kecil dalam keseharian kita akan memberikan efek yang jika kita tidak hati hati akan menjadi sebuah cacat dari diri kita.

Sayan mengatakan bahwa keberhasilan kita ditentukan oleh bagaimana kita mampu menjaga hal – hal yang sederhana dan sepele menurut kebanyakan orang. Oke..sekarang coba kita akan bedah. Saya akan mengambil contoh tentang salah satu keberhasilan dalam lingkup keluarga, rasanya semua sepakat bahwa indikator keberhasilan kita dalam keluarga adalah ketika tercipta sebuah iklim yang hangat, harmonis dan terbuka antara orang tua dengan anak, antara anak dengan anak dan antara suami dengan istri. Kita perdalam lagi, hubungan antara suami dengan istri, bahwa hal hal sederhana ini yang mampu membuat hubungan suami dan istri tetap harmonis, membiasakan ngobrol sebelum tidur, mengecup kening sang istri sebelum tidur, menaikkan selimut suami atau istri ketika salah satu darinya terbangun, mengajak solat berjamaah, membangunkan satu sama lain dengan memberikan kecupan kecil, membuatkan secangkir teh atau kopi dari istri kepada suami, mempersiapkan baju dan perbekalan yang dibutuhkan oleh suami atau ustri, atau mengajak istri jalan santai mengelilingi komplek, atau menemani istri ketika istri sedang memasak atau menyetrika atah bahkan yang hanya sekedar mendengarkan istri kita curhat tentang kondisi di pekerjaan atau di kantornya. Ya.. mendengarkan semua keluh kesah dan cerita dari pasangan kita. Beberapa hal yang saya sampaikan diatas adalah semuanya perilaku dan aktivitas – akivitas yang sangat sederhana dan sepele. Namun rentetan dari hal – hal yang sepele tadi yang akan menjadikan hubungan suami dan istri semakin dan tetap dalam kehangatan dan keharminisan, demikian juga bagaimana “ritual” sederhana yang mampu menjaga hubungan antara orang tua dan anak tetap hangat dan harmonis. Setiap pagi kita mengajak anak anak kita untuk sarapan bersama, berdoa bersama dan menunggu makan jika terdapat salah satu anak yang belum bersama. Dalam sebuah meja makan besar, ayah ibu dan anak anak bersama, sang ayah sebagai pimpinan berada pada kursi di ujung yang bisa melihat seluruh pasukan ketika sedang makan dan sebagai moderator pada diskusi dan obrolan ringan selama sarapan pagi berlangsung. Berpamitan kepada anak – anak ketika orang tua meninggalkan rumah karena kesibukan kantor dan tidak bisa mengantarkan anak anak mereka dengan megecup kening dari anak anak kita sembari mengucapkan “Ayah berangkat dulu ya, hati hati di jalan, Anak Soleh atau Solehah ayah bunda”, memberikan sapaan – sapaan hangat atas prestasi dan pencapaian harian yang telah di dapatkan oleh anak anak kita. Ber sms an atau ber BBM an dengan anak anak, atau memastikan sebuah obrolan santai dan hangat dalam group2 media sosial kita. Menonton bareng, solat berjamaah bersama anak anak dilanjutkan dengan belajar mengaji bersama, atau dengan mengajak sekaligus mengajarkan anak anak kita silaturahim ke tetangga atau famili, atau dengan mengajak jalan jalan keliling komplek atau berbelanja bersama. Hal hal tersebut juga merupakan hal yang sepele, namun keharmonisan antara orang tua dengans ang anak tercipta. Dan kalau saya mengatakan bahwa keberhasilan itu ditentukan oleh hal hal kecil atau hal – hal kecil yang harus terus kita perrtahankan, maka dalam lingkup keluarga ini sudah terbukti. Anda pun sependapat dengan saya kan..?

Oke, kalau sekarang kita berbicara pada indikator keberhasilan pada lingkup yang lebih luas. Kita mulai dari kantor, rasanya juga sama. Kita akan bedah salah sati indikator keberhasilan seorang karyawan yang mendapatkan bonus yang cukup lumayan dari perusahaannya. Lantas apa yang menyebabkan seorang karyawan tersebut layak mendapakan bonus?. Tentunya adalah dari cara berfikir dia, dari cara bersikap dia dan cara bertindak sang karyawan tersebut yang memang layak untuk di berikan bonus tambahan. Hadir tepat waktu, tidak menunda nunda pekerjaan yang diberikan kepadanya, tidak pernah terlambat, jujur dan bertanggug jawab serta sederet karakter karakter ideal yang seharusnya dimiliki oleh karyawan, dan tahukan anda, ternyata karakter – karakter yang saya maksudkan tersebut adalah kumpulan dari hal – hal yang kecil dan sederhana tadi. Demikian juga kalau kita bawa pada lingkup yang lebih luas, pada lingkup pemerintahan daerah, lingkup pemerintahan pusat maupun pada lingkup apapun. Kaidah ini tetap berlaku, bahwa jangan sampai hal – hal sederhana dan sepele yang baik baik itu mengalami kemunduran, karena jika sampai itu terjadi maka akan semakin memundurkan keberhasilan anda. Demikian juga saya mengatakan bahwa kalau kita tidak memperhatikan hal yang sepele ini maka kita sesungguhnya telah  menyelepekan hal yang besar. Keberhasilan yang besar

Tetap semangat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
  • Manfaat disiplin waktu
    Manfaat disiplin waktu
  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif

Artikel Terbaru

  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)
  • Disiplin Kerja (1)
  • Disiplin dan Kesadaran diri

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme