Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Bekerja dengan melibatkan seluruh potensi kita dengan didasari senangnya hati maka akan menyehatkan dan membahagiakan

Posted on July 3, 2017 by nursaudi

Renungan hari ini : Bekerja dengan melibatkan seluruh potensi kita dengan didasari senangnya hati maka akan menyehatkan dan membahagiakan. Tetap Semangat

Dulu saya memiliki anggapan bahwa semakin totalitas orang bekerja, baik yang melibatkan fisik mereka, melibatkan pikiran mereka, mereka akan sakit dan tersiksa. Saya membayangkan hari hari manusia pekerja keras ini dipenuhi dengan beban yang sangat berat. Badan yang cepat capek, pikiran yang sangat penat, kulit yang lebih cepat keriput, tangan – tangan penuh dengan kapalan dan segudang bayangan bayangan yang buruk yang akan terjadi. Belum lagi efek samping yang diakibatkan dari mausia pekerja ini, dimana keluarganya menjadi korban, anak anak yang kurang mendapatkan sentuhan kasih sayang, sudah tidak sempat ngobrol atau menemani istri belanja atau kerja bakti dengan tetangga dan lingkungan yang tidak sempat dilakukan. Namun pandangan dan anggapan saya ini pelan namun pasti tidak tepat. Paling tidak untuk pendapat saya pribadi.

Berbicara tentang bekerja, maka terdapat banyak sekali karakter dan ciri orang bekerja, ada pekerjaan yang menuntut kemampuan atau potensi fisik saja atau potensi jasmani saja, walaupun saya meyakini pekerjaan untuk jenis ini akan semakin sedikit. Kuli panggul misalnya, atau petani petani tradisional, atau para nelayan tradisional, atau tukang becak dan tukang bangunan yang masuk dalam kategori pekerjaan ini. Sebagian besar jenis pekerjaan adalah pekerjaan yang mengandalkan perpaduan antara fisik, pikiran dan hati manusia. Sebagian besar, dan bahkan kalau menurut kacamata saya, pekerjaan pekerjaan yang tadi saya sebutkan sebagai sebuah jenis pekerjaan yang hanya menuntuk fisik sekalipun, bukan hanya menuntuk kemampuan fisik saja, pasti membutuhkan potensi yang lain, baik itu pikiran dan hati. Hanya saja pada porsi yang lebih sedikit.

Dalam buku “8 etos kerja profesional” yang ditulis oleh Guru Etos Indonesia Bapak Jansen Sinamo, disana dituliskan bahwa terdapat sebuah survey yang dilakukan di terhadap 1000 orang pekerja di perancis tentang pengaruh hubungan kerja keras dan kerja totalitas dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh karyawan yang menjadi responden tadi. Ternyata hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 70% persen responden menyatakan bahwa semakin total dan semakin keras orang bekerja, maka mereka akan mendapatkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan orang dengan tingkat totalitas kerja yang lebih rendah. Yang saya maksudkan dengan bekerja disini adalah aktivitas bekerja, baik yang menjadi karyawan maupun yang jadi pengusaha. Baik sebagai ibu rumah tangga yang sedang mencuci baju, mencuci piring, orang yang sedang membersihkan taman, atau bahkan pemungut sampah sekalipun. Termasuk juga rapat yang dilakukan oleh para anggota dewan perwakilan rakyat. Menteri dan presiden yang sedang meninjau lokasi proyek . Aktivitas mereka semuanya adalah bekerja. Dan semua aktivitas tersebut berlaku kaidah dalam topik renungan saya hari ini.

Renungan saya hari ini barangkali terlihat provokatif, mana mungkin bekerja bisa menyehatkan dan membahagiakan. Namun inilah yang akan saya provokasikan kepada anda, jika selama ini anda masih sering sakit sakitan dan kurang kebahagiaan, salah satu terapi yang harus anda lakukan adalah anda harus mulai mengevaluasi bagaimana anda bekerja. Banyak dari kita dalam melihat dan memandang pekerjaan sebagai sebuah sarana untuk mendapatkan penghasilan yang setiap bulannya dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga kita. Atau pekerjaan yang kita lakukan sebagai sarana untuk memperoleh jaringan dan relasi yang bermanfaat. Atau bahkan ada beberapa orang yang bekerja hanya sebagai pengisi waktu luang saja. Kalau motivasi kita dalam melakukan pekerjaan – pekerjaan itu hanya sebatas pada hal – hal yang saya sampaikan tadi, maka resep kesehatan dan kebahagiaan yang saya sampaikan pada renungan ini tidak mungkin bisa anda capai. Anda harus memenuhi kaidah pertama dalam aktivitas bekerja kita ketika kita menginginkan kesehatan dan kebahagiaan dalam bekerja, yaitu menggunakan seluruh potensi yang kita miliki dan didasari dengan kesenangan hati. Namun sebelum kita mengupas tentang prasyarat ini, saya sampaikan bahwa saya tidak menjelaskan lebih jauh tentang definisi kesehatan dan kebahagiaan. Setiap orang akan memiliki indikator yang berbeda – beda, namun saya tetap meyakini bahwa semua orang sepakat yang saya katakan sehat adalah badan yang tidak sakit dan yang namanya bahagia adalah mereka yang tidak bersedih. Pemahaman yang mungkin agak aneh terdengar. Namun itulah kenyataannya. Akan saya kupas pada renungan selanjutnya.

Oke, saya akan lanjutkan tentang prasyarat bekerja yang pertama yaitu dengan melibatkan seluruh potensi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan potensi adalah kemamuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Atau bisa diartikan juga sebagai kekuatan, kesanggupan dan daya. Sedangkan menurut istilah, maka potensi disini adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang sangat mungkin untuk dikembangkan, sedangan pada intinya potensi sendiri berarti suatu kemampuan yang masih bisa dikembangkan lebih baik lagi. Potensi manusia meliputi jasmani, pikiran dan hati. Atau kalau dalam bahasa Pak Jansen Sinamo adalah Biologis, psiko dan spiritual. Kita mulai dari potensi jasmani atau fisik kita, potensi ini hendaknya kita mulai dari bagaimana kita mempersiapkan badan atau jasmani kita sebelum bekerja, istirahat yang cukup, tidir nya tidak terlalu larut malam karena esok hari akan bekerja, hindari merokok, makan makanan yang sehat dan bergisi seimbang serta lakukan olah raga secara teratur. Baik ketika di luar area kerjaan maupun ketika bekerja, ritual ritual untuk menjaga potensi fisik ini tetap bugar, tetap bisa di lakukan. Misalkan ketika jam kerja, kita dapat melakukan senam ringan untuk mata kita, untuk pergelangan tangan dan kaki kita juga merupakan sebuah pola yang sangat baik. Bahkan di tempat saya bekerja, ketika jam 12 siang sampai jam 1 siang, dimana waktu sejam ini adalah waktu untuk istirahat, maka semua lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai, semua kitamatikan. Walaupun belum di atur dalam sebuah karakteer yang baik, namun hal ini sudah menjadi ritual warga kantor. Bahkan beberapa rekan karyawan tidur di kursi masing – masing sampai jam 1 siang.

Kalau kita berbicara potens pikiran dalam aktivitas bekerja kita, rasanya faktor pikiran ini lah yang akan memberikan rasa, apakah pekerjaan yang kit alakukan itu akan membahagiakan atau tidak. Karena pikiran kita ini yang paling menentukan suatu pekerjaan akan menjadi berat atau ringan. Dan pikiran ini pula yang akan mengontrol “rasa cinta” kita pada setiap aktivitas bekerja kita. Dengan potensi pikiran, akan sangat memungkinkan kita untuk menyenangi pekerjaan kita. Pekerjaan akan terasa berat atau tidak tergantung dari bagaimana pikiran kita mensikapinya. Namun kaidah bahwa kalau kita tidak menyenangi pekerjaan kita saat ini, merupakan kekeliruan terbesar dalam kehidupan kita, mengapa? Oke, sekarang coba anda jawab pertanyaan dari saya.

  1. “kalau anda saat ini bekerja dan tidak mencintai pekerjaan anda kemudian anda akan pulang dan lalu anda mengambil selimut dan tidur?”
  2. “kalau anda saat ini bekerja dan tidak menyenangi pekerjaan anda kemudian akan memberikan keuntungan bagi anda dalam pekerjaan?”

Jawabannya pasti tidak. Seribu persen tidak akan itu terjadi. Kenyataannya anda sudah bekerja. Anda tidak bisa menolak bahwa anda sudah di kantor, sudah di ruang meeting untuk mengikuti proses meeting itu, atau anda sudah berada di lokasi proyek anda, apakah kemudian anda mau pulang saat itu juga, tentunya tidak. Kalau memang kenyataannya secara fisik kita memang sudag berada di kantor atau berada di tempat kerja, kan sekalian kita “paksa” pikiran kita untuk menyenangi pekerjaan kita kan. Akan memberikan hasil yang lebih baik. Baik bagi anda maupun bagi perusahaan anda. Atau bagi pemberi kerja anda. Justru ketika anda “melawan” kenyataan itu dengan tidak menyenangi aktivitas anda, maka anda akan merasakan sakit yang luar biasa. Anda akan merasakan waktu berjalan begitu lambat, perkataan semua orang yang berinteraksi dengan anda adalah perkataan yang menyakitkan anda. Padahal tidak ada perkataan yang menyakitkan. Anda tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan sempurna, potensi anda terkubur dengan ketidaksukaan anda. Anda akan lebih mudah mengeluh dan menyerah. Lebih parah dari itu anda akan menjadi racun bagi lingkungan sekitar anda. Dan kalau itu terjadi, maka akan kah anda akan mengharapkan disukai oleh atasan anda, disukai oleh rekan kerja anda, kalau sudah seperti itu apakah anda akan marah kalau rekan sekerja anda ternyata promosi dua kali lebih cepat dari anda?. Artinya apa, artinya bahwa dengan melawan kenyataan bahwa saat ini anda sedang bekerja dan anda tidak mau mencintai pekerjaan anda, maka anda akan mendapatkan hasil seperti dalam pepatah, “Sudah jatuh tertimpa tangga, gentingnya jatuh, kena kepala kita, lebih parah dari itu, dindingnya rapuh dan menimbun kita. Habis sudah”

Dan potensi yang selanjutnya dalah potensi hati atau spiritual kita. Nah, untuk potensi hati ini penjelasan saya cukup panjang dan lebar, akan saya sampaikan dalam satu topik tersendiri. Kalau kita sudah mendasari pekerjaan dengan rasa senang, suka cita dan dengan melibatkan semua potensi yang kita miliki maka bekerja tidak ubahnya seperti bermain, seperti menyalurkan hobi kita. Kita akan begitu menikmati detik demi detiknya, sehingga akan menjadi sangat cepat dan terlalu sayang untuk kita lalui. Wajah kita akan berseri setiap bertemu dengan orang lain. Diberikan tugas oleh atasan sama seperti mendapatkan penghargaan. Menyelesaikan pekerjaan dengan kesempurnaan, tidak ada satupun beban yang kita rasakan. Bahagia. Bahkan sangat bahagia. Kita menunggu nunggu waktu untuk kembali bekerja. Kebahagiaan ini yang akan juga akan menyehatkan kita. Karena badan dan jiwa kita seirama. Sehat dan bahagia dengan bekerja yang sesungguhnya.

Tetap semangat

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
  • Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan
    Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan

Artikel Terbaru

  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)
  • Disiplin Kerja (1)
  • Disiplin dan Kesadaran diri

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme