Renungan hari ini : Hanya perlu bangun lebih pagi agar kita tidak terlambat. Hanya perlu meningkatkan sedikit kualitas kita dari sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Tetap Semangat.
Yap benar, untuk berhasil kita hanya membutuhkan usaha “sedikit” lebih saja. Tidak perlu banyak banyak, sedikit saja. Kaidah ini rasanya setiap kita juga pastinya sangat memahami. Kalau kita bangun jam 04.50 WIB kita masih terlambat Solat Subuh di Masjid, maka kita hanya perlu bangun 5 menit lebih awal, pukul 04.45 WIB agar tidak terlambat Solat Subuh berjamaah di Masjid. Kalau ternyata kita ingin menambah pahala dengan melaksanakan Solat Sunah Rawatib Qobliyah Subuh, maka tinggal kita bangun 5 menit lebih awal dari jam 04.45 WIB, yaitu jam 04.40 WIB. Dan seterusnya. Ini adalah kaidah dasarnya. saat kelas 2 SMA dulu, saya punya kawan yang sangat cerdas, waktu itu nilai kami, saya dan dia sama. Dan saya ingin mendapatkan juara I pada semester selanjutnya. Maka yang saya lakukan adalah saya hanya perlu meningkatkan “sedikit” semua kegiatan saya yang berhubungan dengan nilai pelajaran ini. Saya biasanya belajar 2 jam sehari, maka yang saya lakukan adalah menambah jam belajar saya 30 menit lebih banyak. Jadi saya belajar 2 setengah jam dalam sehari. Sebelumya saya rata rata menonton televisi 2 jam sehari, sekarang saya kurangi menjadi 1 setengah jam saja. Sebelumnya saya membaca Al Quran rata rata sehari satu halaman saja, kemudian saya tingkatkan menjadi 2 halaman dalam sehari. Dan alhamdulillah sampai sekarang berusaha merutinkan untuk membaca Al Quran 20 halaman atau 1 juz sehari. Kalau sebelumnya saya berpamitan dengan abah dan emak hanya bersalaman dan mencium tangan beliau berdua, saya tingkatkan dengan bukan hanya bersalaman dan mencium tangan beliau, namun juga dengan meminta doa, “Emak, doakan saya menjadi juara I semester besok ya”. Dan benar sekali, semester berikutnya hasil ujian semester, saya mendapatkan juara I di sekolah. Bahkan juara paralel antar kelas. Kaidah ini saya lakukan sampai kelulusan dan alhamdulillah saya menjadi siswa dengan nilai NEM tertinggi di sekolahan.
Yang membedakan orang yang berhasil dengan orang yang tidak atau kurang berhasil salah satunya adalah dari kaidah ini. Kita selalu akan mendapatkan bahwa orang yang sukes atau paling tidak lebih sukses dan lebih berhasil dibandingkan dengan mereka yang kurang atau tidak berhasil adalah mereka yang berhasil melakukan sesuatu yang lebih dibandingkan dengan yang kurang berhasil. Dari perilaku perilaku yang mendukung keberhasilan ini. Saya mengenal salah satu marketing Auto2000 di Daan Mogot, namanya mas Sertio, beliau memiliki jumlah penjualan yang lebih banyak kepada rekan rekan karyawan kami. Padahal ada banyak sekali marketing yang setiap saat datang ke kantor kami. Dari sisi marketing tools, rasanya semua sama, dari penampilan dan dari gaya memasarkan produk produk mobil toyotanya juga sama. Karena bukan hanya mas sertio saja yang dari auto 2000, masih terdapat banyak marketing yang lain. Lantas apa yang membedakan antara seorang sertio dengan yang lain. Ternyata Sertio lebih dalam hal kepedulian kepada yang lain. Beliau selalu pertama memberikan ucapan ulang tahun ketika ada salah satu nasabah dan calon nasabahnya yang berulang tahun, tidak bosan menanyakan kabar kepada para nasabahnya. Bahkan selalu memberikan komentar kepada para nasabahnya ketika dalam profil facebook, wa atauun bbm yang sekiranya membutuhkan bantuan. Rasanya hanya dia yang saya tau yang rajin datang ke kondangan para nasabahnya. Sertio melakukan sedikit lebih dibandingkan dengan marketing yang lain. Dan dia mendapatkan hasil yang lebih baik.
Karenanya harusnya kita bisa mengambil kaidah ini menjadi pedoman yang paling dasar untuk keberhasilan kita. Atau untuk meningkatkan kualitas diri kita. Pertanyaannya sekarang, baragkali yang ada dalam benak anda adalah, apakah saya perlu menaikkan hasil kita? Padahal kita sudah mendapatkan yang cukup menurut kita. Dan pertanyaan kedua adalah bagaimana cara kita mampu menaikkan kualitas kita dengan melakukan sesuatu yang lebih ini dari biasanya. Oke, sekarang kita coba ulas satu persatu dari pertanyaan anda ini ya.
Pertama adalah, apakah perlu bagi kita untuk meningkatkan hasil kerja kita padahal kita sudah merasa cukup dengan hasil yang kita dapatkan saat ini. Menjawab pertanyaan ini menbutuhkan diskusi yang cukup panjang, namun saya ringkas seperti ini, kembali kepada bagaimana anda memandang diri anda. Kembali kepada bagaimana anda melihat perjalanan hidup anda. Apa yang menjadi tujuan dan target anda. Bukan hanya saat ini, setahun yang akan datang namun selama anda hidup. Mau menjadi manusia seperti apa, yang bagaimana, konsep itu yang akan menjawab pertanyaan ini. Namun rasanya, berbicara tentang konsep keberhasilan dan kesuksesan ini menjadi sangat subjektif. Masing masing orang memiliki parameter sendiri sendiri. Ada orang dengan karakter “Alhamdulillah, saya sudah cukup merasa puas dengan pencapaian yang saya dapatkan saat ini, saya bersyukur saja. Tidak perlu ngoyo mencapai sesuatu yang lebih baik atau lebih tinggi lagi”. Atau ada lagi yang mengatakan “Ngapain mencari sesuatu yang tidak pasti, saya yang pasti pasti saja. Apa yang ada hari ini itu yang akan saya nikmat”. Namun ada orang yang dia mengatakan “ saya harus lebih sukses lagi, harus lebih berhasil lagi, karena dengan keberhasilan dan kesuksesan saya, saya akan lebih bisa banyak membantu saudara saudara saya yang lain. Saya bisa lebih bermanfaat bagi orang lain”.
Saudarkau, hidup ini sesungguhnya adalah pilihan, kita mau menjadi apapun semuanya tergantung dari kita. Mau dapat nilai 100 atau 70, tergantung dari kita. Kita akan menjadi pribadi yang merasa cukup dengan pencapaian saat ini atau menjadi pribadi yang harus semakin lebih baik agar semakin lebih bermanfaat bagi orang lain, semuanya kembali kepada pilihan kita. Namun dalam kaidah ini saya mengajak dan memaksa anda untuk menjadi pribadi yang harus terus semakin baik. Semakin sukses, semakin berhasil sehingga akhirnya semakin banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Kita akan semakin menjumpai, orang – orang yang semakin kaya di dunia atau di republik ini adalah mereka yang semakin memakai tujuan hidupnya pada kaidah ini. Semakin kaya dan semakin bermanfaat bagi orang lain. Pada kesempatan selanjutnya akan saya bahas contoh contoh pribadi seperti ini.
Pertanyaan kedua adalah, bagaimana saya bisa melakukan sesuatu yang lebih dibandingkan dengan sebelumnya untuk meningkatkan kualitas diri saya. Jawaban dari peretanyaan ini juga ada pada diri anda sendiri. Suatu ketika saya di tanya oleh salah seorang mahasiswa penerima beastudi etos Dompet dhuafa repubila “Pak saudi, bagaimana cara mengalahkan kemalasan kita dalam belajar dan beribadah”. Jawaban saya adalah “Paksa untuk belajar dan beribadah”. Ya benar, hanya dengan memaksa diri kita kita dapat berubah, anda tidak akan pernah menemukan obat yang ampuh untuk mengobati penyakit penyakit kemalasan untuk melakukan sebuah kebaikan. Termasuk, bagaimana anda bisa bangun 10 menit lebih pagi dari biasanya sehingga bisa Solat Subuh berjamaah. Bagaimana anda bisa belajar lebih lama dibandingkan dengan sebelumnya. Bagaimana anda rela menunggu lebih pagi untuk bertemu customer anda. Bagaimana anda akan melakukan analisa dan evaluasi lebih dalam dan lama atas sebuah masalah sehingga mampu menemukan penyebab dan mencari solusinya. Obatnya adalah, paksa paksa dan paksa.
Siipp, sukses untuk anda, hanya membutuhkan sesuatu yang lebih sedikit agar mengdapatkan hasil yang lebih. Jika ingin lebih berhasil, maka anda hanya perlu usaha lebih keras..”Sedikit”
Tetap semangat