Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Koordinasi dan komunikasi adalah solusi

Posted on July 3, 2017 by nursaudi

Renungan hari ini : Selama masalah itu berhubungan dengan manusia lain, maka Koordinasi dan komunikasi adalah solusinya. Tetap Semangat

Tidak perlu kita perdebatkan lagi bahwa kita adalah makhluk sosial, sehingga selalu berinteraksi dengan manusia yang lain dalam aktivitas kita yang berhubungan dengan diri kita. Dalam satu waktu kita adalah seorang ayah atau seorang ibu. Dalam satu waktu kita juga seorang manajer atau karyawan, atau menjadi seorang anak dari orang tua kita. Apapun posisi kita pada dimensi apapun kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Kaidah dalam renungan saya kali ini adalah bahwa dalam berinteraksi kita dengan manusia yang lain, tidak jarang kita akan mendapatkan masalah. Dan sesungguhnya setiap masalah itu solusinya adalah komunikasi dan koordinasi. Ya benar, saya jamin, masalah apapun, skala apapun, baik itu permasalahan yang sangat sepele di kamar ketika anda dan istri anda mencari sisir yang terselip atau anak anak yang sedang meributkan masalah uang saku di pagi hari, sampai pada masalah pembebasan negara palestina di Timur tengah sana, semuanya akan selesai dengan komunikasi dan koordinasi.

Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari keinginan, sesuatu yang tidak sesuai dengan standar atau target yang telah ditentukan. Masalah memberikan kerugian atau potensi kerugian. Dalam diskusi kita kadang kita begitu ringan mengatakan “komunikasi dan koordinasinya diperbaiki dong”. Padahal dua kata ini kalau dalam bahasa saya adalah si kembar yang selalu bersama dalam setiap interaksi manusia. Interaksi manusia pasti terjadi pembicaraan dan komunikasi koordinasi ini adalah bagian dari pembicaraan ini. Komunikasi itu lebih pada penyampaian sebuah informasi sedangkan koordinasi lebih pada ada unsur komitmen yang akan dilakukan bersama. Dan dua hal ini dalam satu pembicaraan pasti akan terjadi dan tidak bisa dilepaskan. Dalam kaidah ini, dengan kemampuan kita bagaimana kita bisa menyampaikan sebuah informasi dan bagaimana kita mampu membangun sebuah komitmen bersama antara kita dengan partener pembicaraan kita. Inilah yang saya katakan sebagai kekuatan komunikasi dan koordinasi. Jangankan permasalahan kecil pada lingkup keluarga, pada lingkup berbangsa dan bernegara pun komunikasi dan koordinasi ini masih sangat relevan. Sebagaimana kita ketahui saat ini sedang ngetop topik perang di Suriah yang melibatkan beberapa negara di sekitarnya. Diantaranya Turki dan Rusia, Amerika pasti terlibat tentunya. Dalam banyak media disampaikan bahwa Turki dan Rusia sepakat melakukan gencatan senjata di Suriah. Buah dari komunikasi dan koordinasi.

Dalam lingkungan keluarga pun demikian, kita tentu tidak jarang mendapati masalah masalah yang dialami dalam sebuah keluarga, baik keluarga yang baru dibangun, maksud saya pasangan yang baru saja menikah atau pada keluarga atau pasangan yang sudah puluhan tahun menikah. Baik itu masalah yang berhubungan dengan pengaturan harta kekayaan, masalah dalam mendidik anak masalah dalam menentukan lokasi rumah baru, atau masalah akan menyekolahkan anak dimana, atau bahkan sampai pada masalah (semoga tidak terjadi) perceraian dalam keluarga. Percayalah, bahwa dengan komunikasi dan koordinasi masalah ,masalah tersebut akan diselesaikan. Oke, akan saya ambil contoh pada masalah yang besar sekalian ya, perceraian misalnya, mari kita dalami setiap kasus perceraian yang terjadi di keluarga, kita kan mendapati bahwa satu sama lain (pasangan yang akan bercerai ini) merasa benar sendiri atau menyalahkan yang lain. Kenapa bisa seperti ini, karena tidak ada pembicaraan yang sampai pada komitmen bersama. Kenapa tidak bisa sampai pada komitmen bersama karena satu dan yang lainnya bisa jadi tidak mampu menyampaikan informasi dengan baik dan benar dan yang lainnya lagi tidak bisa menangkap informasi tersebut dengan baik dan benar. Komunikasi yang saya katakan baik dan benar adalah komunikasi yang tepat. Disampaikan oleh orang yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat, dan dengan cara yang tepat. Kalau hasil dari komunikasi ini masih tidak maksimal, bisa jadi “ketepanan” tadi belum terpenuhi. “Kalau semua kaidah ketepatan sudah terpenuhi dan hasilnya dan keputusannya tetap bercerai bagaimana pak?”. Oke, keputusan untu k bercerai itu adalah komitmen, buah dari koordinasi. Karenanya kalau kita mencermati, lagi lagi terdapat kaidah yang mendasar dari renungan saya kali ini, sikap kita tetap menjadi penentu komunikasi dan koordinasi ini agar berhasil. Karena kaidah “ketepatan”  tadi sangat ditentukan oleh sikap kita.

Dalam dunia pekerjaan pun kaidah ini tetap berlaku. Tentunya setiap organisasi memiliki target target yang harus diselesaikan. Mulai dari tingkat corporasi, tingkatan divisi, tingkatan departemen atau bahkan pada project project tertentu. Dalam menyelesaikan program atau project tersebut melibatkan banyak pelaksana dan banyak sumber daya. Melibatkan banyak departemen atau bahkan banyak divisi. Ketika terjadi sebuah kendala dalam suatu proses maka akan menyebabkan program atau project akan tersendat atau bahkan bisa berhenti atau gagal program tersebut. Dan yang terjadi bahkan kadang kadang yang menyebabkan kegagalan sebuah proyek ini karena sebuah permasalahan yang sangat kecil, sangat sepele. Sebuah kesalahan yang muncul karena komunikasi dan koordinasi antar bagian atau antar personal yang terlibat.

Dalam sebuah meeting koordinasi mingguan tiba tiba kami dikagetkan dengan sebuah informasi dari salah satu rekan manajer yang mengatakan “Delivery unit kita dari Tenggarong bermasalah karena di hadang oleh masyarakat sekitar yang di lewati mobilisasi unit tersebut”. Setelah dimintai keterangan kejadiannya barulah maka baru diketahui kronologi dari kejadian tersebut. “Pak Haji Rin (Tokoh masyarakat setempat yang kami percayai untuk menjaga unit – unit kami) mengatakan kepada pak bambang (tim logistik yang bertanggung jawab dalam delivery unit ini) agar jalur delivery unit ini melalui rute A, namun karena pesan pak bambang tidak tersampaikan kepada sopir yang megangkut unit tadi, sehingga sopir delivery dengan inisiatif sendiri melalui jalur yang lain, katakanlah jalur B sehingga akhirnya ekspedisi kami dihadang oleh masyarakat sekitar karena masalah perijinan dan lain lainnya. Itu hanya sedikit contoh betapa pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam sebuah pekerjaan. Karenanya juga dapat kita pahami bahwa ketika ada masalah yang tidak terselesaikan dengan baik maka disana ada komunikasi dan koordinasi yang tidak baik. Ada kaidah ketepatan yang kurang sehingga menjadikan komunikasi dan koordinasi menjadi tidak sakti.

Bahkan saya menganalogikan kekuatan dua hal ini, suatu ketika seorang suami datang dari kantor, karena di kantor sedang banyak masalah maka sampai rumah datang dengan wajah lesu, muka kusam dan bawaan emosi dari kantor masih terbawa, kemudian di duguhin teh anget oleh sang istri. Merasa kurang manis, sang suami berkata pada istrinya “di rumah seharian, buat teh untuk suaminya saja tidak ikhlas”. Mendengar suami ngomong seperti itu, maka sang istri jadi naik darah juga, belum lagi melihat wajah suami yang tidak ada senyum senyumnya. “Memangnya kalau di rumah seharian terus aku tidur saja gitu, siapa yang antar anak anak sekolah, mencuci, mandiin mereka, memasakkan nasi mereka, mengepel lantai, menjemur baju. Penghasilan yang papa berikan juga tidak seberapa saja kok pakai ngungkit ngungkit mama begitu, terus papa ini maunya apa?”. Jadi rame, padahal hanya gara gara teh anget. Dan akhirnya bisa jadi ada gelas melayang, piring melayang atau bahkan sampai pada kata kata talak atau perceraian. Amit amit banget.

Karenanya saudaraku, pastikan sikap kita untuk mendapatkan kaidah “ketepatan” sehingga komunikasi dan koordinasi ini benar  – benar menjadi solusi setiap masalah kita.

Tetap semangat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
    Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
  • Aku layak untuk KAYA
    Aku layak untuk KAYA
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak

Artikel Terbaru

  • Aku layak untuk KAYA
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan
  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme