Renungan hari ini : Untuk meningkatkan “nilai” kita, maka diperlukan usaha. Setiap usaha itu membutuhkan pengorbanan dan di setiap pengorbanan itu ada “investasi” kebaikan. Tetap Semangat
Beberapa pekan yang lalu saya di telp oleh salah satu alumni peserta pelatihan yang saya selenggarakan di kalimantan Timur. Namanya Suranto dan saya biasa memanggilnya Pak de ranto. Siang hari menelpon beberapa kali, namun karena saya sibuk dengan rapat manajemen akhirnya malam hari baru bisa saya angkat. “Assalamualaikum pak Kyai” Pak de ranto di ujung telp sama memulai menyapa. Setelah basa basi tanya kabar kesehatan, kabar keluarga dan lainnya saya mulai menanyakan maksud dan tujuan Pak de ranto menelpon saya “Ada apa Pak De, kok sepettinya penting sekali, tadi siang sudah telp beberapa kali namun belum bisa saya angkat”. Kemudian beliau menyampaikan sebuah kabar yang sangat mengharukan dan membanggagakan bagi saya pribadi dan keluarga saya. Karena pada saat beliau menyampaikan maksud dan tujuan ini, hp saya saya keraskan dan istri dan anak anak saya juga saya ajak mendekat untuk mendengarkan kabar dari pak de ranto ini. “Anu Pak Kyai, ingin mengabarkan bahwa alhamdulillah istri saya sudah menghatamkan membaca Al Quran nya. Besok malam ada acara khataman di masjid, alhamdulillah juga istri saya sudah memakai kerudung. Saya juga kalau waktu solat tiba, selalu mengajak anak saya yang laki laki ke masjid. Alhamdulillah. Terimakasih atas peringatan peinyata selama dalam pelatihan dulu. Dan mohon doanya pak Kyai agar saya dan istri selalu dalam ke istiqomahan”.
Saya teringat Pak De ranto ini pada pelatihan yang pernah saya lakukan dan dia menjadi pesertanya. Pada saat renungan malam, orang ini menangis sejadi jadinya, ketika saya minta berikan testimoni atau menyampaikan perasaannya kenapa kok sampai memangis, dia menceritkan masa lalu nya yang penuh dengan dosa dan kesalahan. Jangankan membaca Al Quran, solat saja masih banyak ditinggalkan. Jangankan menangis, kalau membuat orang menangis lebih sering. Selama dia hidup, lebih dari sekali masuk penjara.dan teyrnyata seorang Pak De ranto, melakukan perubahan yang sedemikian hebatnya. Dan ini lah yang menjadikan “nilai” seorag berubah. Meningkat. Dan menjadi lebih baik.
Kaidah ini adalah kaidah yang umum, untuk bisa menjadikan istri seorang suranto yang berubah nilainya dengan menghatamkan Al Quran, memakai Hijab tadi maka diperlukan usaha, usaha dari Suranto maupun usaha dari sang istri. Usaha untuk membaca Al Quran, dengan segala hambatannya. Memerlukan usaha untuk memakai kerudung. Baik usaha untuk membaca Al Quran atau memakai kerudung tersebut tentunya membutuhkan sebuah pengorbanan. Pengorbanan yang bisa jadi akan tidak mengenakkan bagi suranto atau istrinya. Pengorbanan waktu, yang barangkali jika tidak membaca alquran, sang istri akan menonton telenovela di televisi atau ngobrol santai dengan tetangga. Kalau tidak memakai kerudung barangkali, usaha sang istri bisa lebih banyak pendapatanya, karena banyak masyarakat yang belum mengetahui kepentingan memakai kerudung. Tetangga yang akan mulai menggunjing, dan sebagainya.
Kelihatannya adalah sebuah pengorbanan, namun kalau kita renungkan lebih dalam lagi sebenarnya yang dilakukan oleh suranto dan istrinya dalah melakukan investasi. Menabung kebaikan yang hasil tabungan dan investasinya akan di ambil pada saat yang kita butuhkan. Melakukan sebuah kebaikan bahkan didalamnya terdapat usaha untuk memaksa diri melakukan sesuatu yang sesuai dengan tujuan dari peningkatan nilai itu terdapat pengorbanan yang sesungguhnya bukan kehilangan sesuatu akan tetapi akan menabung sesuatu yang bermanfaat pada saatnya nanti.
Tetap semangat