Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Waktu dan Usia

Posted on November 17, 2018November 18, 2018 by nursaudi

Kawans, kali ini saya akan memulai tulisan dengan topik “Kerakusan terhadap waktu” dan apa hubungan antara waktu dan usia.

oke, kita akan awali dengan pengertian waktu. Waktu adalah ukuran dari jaman. dalam kehidupan kita, satuan waktu adalah jam, yang terus berulang sebanyak 24 jam dalam sehari dan pekan yang terus terulang dalam beberapa hari, yaitu tepatnya adalah tujuh hari.apabila jam demi jam dipenuhi dengan suatu kesibukan hingga berganti hari, kemudian hari demi hari dipenuhi dengan kesibukan hingga bergantu pekan maka berarti seseorang seumur hidup telah dipenuhi dengan kesibukan.

Karena satuan waktu adalah jam dan pekan maka barang siapa mengatur urusannya lebih daru satu haru atau satu pekan, urusannya tidak akan teratur. Kita harus mampu mengatur setiap dan semua urusan yang kita miliki dalam satuan satuan waktu tersebut. apakah dalam satuan jam, satuan hari, satuan pekan, bulan bahkan tahun. Kita kelola sedemikian rupa agar semua urusan kita masuk dalam satuan satuan waktu tersebut.

Usia adalah waktu dimana amal menjadi pengisinya. Usia manusia sudah ditentukan oleh Alloh SWT, yang tidak ditambah atau di kurangi namun sudah di tetapkan bahkan sebelum manusia lahir ke dunia. Setiap pikiran, lamunan, perkataan, perbuatan semuanya akan mengisi detik, menit, jam atau bahkan hari minggu dan bulan kita. mengisi usia kita. Seiring dengan berjalan waktu maka usia ini akan semakin berkurang “jatahnya”. Karenanya ditinjau dari usia, berhasil atau tidaknya manusia adalah ditentukan dari seberapa berhasil kita mengisi usia kita dengan amal amal kebaikan.

Lazim kita mendengarkan sebuah pernyataan bahwa “usia yang sudah senja saat nya mempersiapkan diri menuju kematian, menuju Syurga”. Bukan pernyataan yang keliru, namun ditinjau dari usia yang di dalam nya ada amal. Maka jika sampai usia senja atau mendekati 50 tahunan baru akan melakukan amal kebaikan, paling tidak lebih banyak akan melakukan amal kebaikan, maka sesuangguhnya menjadi sebuah kerugian. kenapa? karena “jatah usia”yang semakin berkurang tadi. Kesempatan itu diberikan sama kepada semua manusia. Dan hal ini tidak melihat pangkat, jabatan dan posisi sesesorang di dunia. Semua medapatkan kesempatan yang sama.

Karenanya sebuah perkataan dari Sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab, beliau mengatakan “kalau ada orang tua yang senang Solat dan beribadah itu baik namun lebih baik lagi jika ada orang yang masih muda dan kuat dan mereka senang solat dan beribadah kepada Alloh SWT”. Orang yang hebat dan orang yang istimwa itu adalah orang yang mampu menggunakan usia yang dimiliki untuk kebaikan, semakin banyak usia nya yang di gunakan untuk kebaikan.

Permasalahannya adalah terkadang banyak diantara kita yang tidak menyadari dan berusaha menyadari akan kaidah ini. Dalam sebuah kesempatan saya memberikan training kepada Karyawan PT. Ricobana Abadi, hampir saya mendapatkan bahwa “seolah – olah mereka pasrah bahwa sebagai seorang karyawan mereka memiliki waktu yang terbatas untuk melakukan amal kebaikan, paling tidak ketika di bandingkan dengan mereka yang tidak menjadi seorang karyawan.” Dan pandangan ini tidak selamanya benar. Tidak sedikit orang yang memiliki waktu luang yang banyak namun juga tidak memiliki prestasi prestasi amal kebaikan yang dilakukan. Bahkan Rasululloh mengatakan “berhati hatilah terhadap dua nikmat yang melenakan, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”. Yup,.. NIkmat waktu luang ternyata malah menjadi salah satu nikmat yang harus di waspadai, kenapa karena kalau kita tidak dapat memanfaatkan waktu luang yang kita miliki malah akan justru menjadi waktu yang terisi dengan amal yang buruk. Dengan amal yang justru akan bernilai maksiat disisi Alloh SWT.

Jika anda seorang karyawan, maka nilai usia anda akan tetap lebih berat dengan amal kebaikan kebaikan ketika anda mampu melihat celah celah emas dalam waktu yang anda miliki. Kita akan ambil analogi dan contoh, dua orang karyawan yang sama sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Satu orang lainnya memiliki pandangan dan pendapat seperti kebanyakan karyawan seperti yang saya contoh diatas, maka akan cenderung menggunakan 24 jam waktu yang dimiliki untuk melakukan sesuatu yang monoton dalam kesehariannya. prestasi dan nilai amal kebaikannya tidak meningkat dan tidak banyak. Rutinitas kegiatan dalam pekerjaan yang telah menyita hampir 24 jam waktu itu. pagi berangkat, siang bekerja, pulang malam, kemudian nonton televisi dan kemudian tidur dengan sesekali telepon dengan keuarga mereka. demikian seterusnya. Karenanya saya sampaikan cerita ini kepada setiap karyawan yang saya temui, jika kita bekerja sampai usia 55 tahun pensiun, maka apakah kita akan mengatakan kepada malaikat atau kepada Alloh pada saat kita di hisab tentang usia kita kita gunakan untuk apa, maka akan kita sampaikan sebuah jawaban bahwa selama 30 atau 40 tahun selama hidup dan bekerja sampai usia 55 tahun saya bekerja. pagi berangkat kerja, siang bekerja, malam pulang dan lanjut tidur. Apakah cukup amal itu untuk mempertanggung jawabkan waktu dan usia kita?. Tidak. Dan apakah Alloh akan menerima alasan kita tersebut?. Tidak. Sekali kali tidak.

Prinsip waktu yang kita jalani adalah ujian demi ujian. dan berlaku bagi siapapun, jabatan apapun di dunia ini. Mereka yang menjadi karyawan, mereka yang menjadi pengusaha, mereka yang menjadi pejabat juga berlaku kaidah ini.

Kembali kepada contoh dua orang karyawan tersebut diatas. Jika karyawan yang pertama banyak menggunakan waktunya selama menjadi pekerja dengan kegiatan yang monoton gtersebut. tidak demikian hal nya dengan karyawan yang satunya. dia memiliki sebuah kesadaran, bagaimana dengan waktu 24 jam yang dimiliki sekalipun menjadi seorang karyawan tetap ada prestasi prestasi kebaikan dan amal yang akan dijadikan investasi akhirat nya kelak. Pagi sebelum subuh dia sudah bangun, melaksanakan Solat tahajud, kemudian mandi dan dilanjutkan dengan persiapan Solat Subuh berjalaah di Masjid di mes atau bersama dengan rekan karyawan yang lain atau bersama dengan keluarganya. sebelum berangkat kerja menyempatkan untuk membawa Al Quran beberapa halaman dan rwirid pagi hari. dan bahkan selama perjalanan ke kantor digunakan untuk mengingat atau murojaah hafalan Al Quran yang telah di hafalkannya. berdoa sebelum berangkat kerja tentunya juga menjadi sebuah prestasi amal yang setiap pagi di lakukan nya.

Selama bekerja, dia meniatkan sebagai sarana ibadah kepada Nya. dengan demikian akhlak akhlak yang mulia terpancar dan dilakukannya. jujus, Disiplin, tanggung jawab dan ringan tangan untuk membantu kesulitan – kesulitan yang dialami oleh rekan kerjanya. ketika tiba waktu ibadah solat, diusahakannya untuk ibadah tepat waktu dan berjamaah dengan rekan kerja yang lainnya. Sampai waktu pulang pun semangat kebaikan dalam prestasi prestasi itu tetap di lakukannya. perjalanan pulang ke mess atau ke rumah pun masih digunakan dengan prestasi kebaikan. earp hone dengan suara lantunan murottal Al Quran menjadi pilihan nya ketika banyak rekan karyawan yang lainnya digunakan untuk main game atau digunakan untuk tertidur. Ketika sudah sampai rumah, prestasi – prestasi yang lain juga di lakukannya. Bersama dengan tetangga, atau jamaah masjid, mengisi atau mengikuti sebuah kajian kajian ilmu agama untuk mempererat silaturahim dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT.

Demikian juga ketika waktu libur atau off tiba, bersama dengan keluarganya, menikmati rekreasi rekreasi indah dan mulai melakukan bakti sosial atau amal amal kebaikan, amal amal dakwah di tengah – tengah masyarakat. Dan bahkan liburan dengan silaturahim dengan orang tua dan kerabat dan rekan kerja pun diniatkan sebagai sebuah prestasi kebaikan.

Kawans, jika kita mampu menggunakan waktu kita dengan prestasi prestasi yang terbaik sekalipun di dunia ini kita menjadi seorang karyawan atau menjadi apapun yang jabatannya ternyata menurut kebanyakan kita akan susah untuk melakukan prestasi amal kebaikan, kita akan tetap menjadi pribadi dan menjadi manusuia yang berhasil dalam waktu dan usia kita. menjadi manusia istimewa dan hebat dalam urusan waktu dan usia kita.

Bismillah, semoga kita semua mampu mewujudkannya dan mampu meng istiqomahkannya. Amin

1 thought on “Waktu dan Usia”

  1. Subhan maulana says:
    November 21, 2018 at 5:58 am

    Aamiin..
    Terima Kasih pak ustadz Nur Saudi atas motivasinya, saya menjadi lebih bersemangat dalam menata waktu, agar tidak terbuanv sia-sia waktu Saya.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
  • Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan
    Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan

Artikel Terbaru

  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)
  • Disiplin Kerja (1)
  • Disiplin dan Kesadaran diri

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme