Dalam sebuah pelatihan Ricobana Junior Excellent Team (RJET) sebuah pelatihan internalisasi core values perusahaan kami untuk karyawan operasional, terdapat salah seorang peserta yang bertanya, lebih tepatnya curhat barangkali. Dia bertanya “Komandan (Hehe, saya dalam pelatihan itu di panggil dengan sebutan komandan) saya saat ini bekerja sebagai crew logistik, Tugas saya dalam job desk yang pernah disampaikan kepada saya adalah melakukan kegiatan input data barang dan sparepart yang masuk ke warehouse, memonitor pemakaiannya, mencatat pemakaiannya dan membuat laporan sebagai analisa atasan saya untuk proses selanjutnya. Namun kenyataanya saya sering diminta oleh atasan untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan yang di luar tugas saya. Ketika Crew Fuel sedang cuti saya diminta untuk menggantikan pekerjaan tersebut, ketika tidak ada orang di lapangan, kadang saya juga di minta membantu untuk menjadi service man untuk mengisi fuel unit unit operasional kita. Menurut saya ini tidak profesional, saya tidak melakukan pekerjaan serabutan, bagaimana menurut Komandan?”.
Saya menjawab, “Kawan, saya akan menyampaikan beberapa hal untuk menjawab pertanyaan anda.
Pertama, Bahwa tugas utama anda tetap berada di Ware house, kalaupun anda melakukan pekerjaan pekerjaan yang lain di luar dari tugas anda, itu tetap bukan tugas utama anda. Dan saya tidak mengetahui seberapa sering hal itu terjadi. Dan rasanya menjadi sangat wajar dan bahkan menurut saya atasan di tempat anda bekerja memiliki semangat efektifitas dan efisiensi yang baik dengan berusaha mengoptimalkan sumberdaya manusia yang berada di tempat kerjanya. Dan bisa jadi atasan anda memiliki alasan yang lain dan itu adalah sebuah alasan yang baik untuk tim nya atau bahkan untuk diri anda
Kedua, Saya sampaikan kepada anda harusnya anda bersyukur dengan apa yang anda sudah alami. Malahan kalau saya katakan kepada anda, jangan hanya melakukan pekerjaan fuel man dan pekerjaan sebagai service man di lapangan, kalau ada kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lain di area departemen anda, anda harus semangat untuk melakukan. Kenapa? Karena keuntungan terbesarnya bukan untuk perusahaan tapi keuntungan terbesarnya dalah untuk anda sendir. Karena anda telah memiliki pengalaman yang berharga, pengalaman yang semakin banyak, semakin banyak melakukan pekerjaan dan anda benar benar telah melakukan. Karena, pengalaman anda adalah kekuatan anda.
Saya akan memberikan sebuah ilustrasi, jika saat ini saya menjadi seorang Manajer HRDdi sebuah perusahaan kontraktor tambang, dan saat ini saya mencari karyawan yang posisi nya sebagai seorang crew logistik. Saya memiliki dua orang kandidat kandidat pertama adalah diri anda dan kandidat yang kedua adalah orang lain. Saya anggap semua kualifikasi sama, anda dan kandidat tersebut juga memiliki pengalaman kerja juga sama sebagai crew logistik. Yang membedakan adalah anda selama bekerja di PT. Ricobana Abadi ini anda sebagai crew logistik namun dengan pengalaman, yang bisa jadi anda lakukan karena keterpaksaan tadi, sehingga akhirnya anda memiliki pengalaman menjadu crew logistik dengan pekerjaan hampir semua pekerjaan operasional logistik sudah pernah anda lakukan. Anda pernah menjadi crew ware house, Fuel man, Service Man dan peran yang lain. Sedangkan kanidat yang satu lagi dia adalah crew logistik yang hanya memiliki pengalaman sebagai crew ware house, kenapa, karena ketika dia bekerja di tempat sebelumnya dia tidak mau atau menolak tugas yang diberikan, dengan alasan pekerjaan itu di luar tanggung jawab dia.
Saya bertanya kepada anda, jika anda menjadi saya, orang yang akan mencari crew logistik tadi, saya akan memilih anda atau memilih kandidat yang satunya lagi”.
Dengan tatapan penuh kepuasan, dan dengan mengangguk angguk peserta tersebut mengatakan “Akan memilih saya”.
“Yup, saya akan memilih anda. Dan siapapun manajer HRD nya akan memilih anda. Siapapun orang nya akan memilih anda. Kenapa, karena anda memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak di bandingkan dengan kandidat yang lain tersebut. Pengalaman lah yang menjadikan diri anda menjadi lebih berat dengan yang lain. Semakin anda bertemu dengan pengalaman untuk melakukan sesuatu yang baru, hajar saja, makan saja dan bersemangatlah untuk meraih dan menyongsong nya. Karena pengalaman itulah yang akan semakin membuat anda “Sakti” untuk mengalahkan setiap tantangan, rintangan dan kesempatan yang menghampiri diri anda.
Peluang untuk berhasil orang yang semakin banyak pengalaman akan semakin lebih besar dibandingkan dengan orang dengan pengalaman yang lebih sedikit. Dari pengalaman itu akan memunculkan riwayat tanggung jawab, riwayat tugas yang pernah kita lakukan. Riwayat masalah yang pernah kita hadapi dan masalah yang kita selesaikan. Riwayat orang orang buruk yang pernah kita hadapai. Riwayat suasana dan kondisi lingkungan yang harus kita lalui. Semunya akan menjadi sebuah investasi kesaktian kita.
Karenanya tentara yang menjadi Jenderal adalah beliau beliau yang semakin banyak pengalaman di medan peperangan, Seorang Manajer pastinya akan di isi oleh Supervisor yang memiliki pengalaman lebih dibandingkan dengan yang lain. Seorang direktur akan muncul dari manajer manajer senior dengan pengalaman yang makin lengkap. Ketua RT, Ketua RW, apapun jabatan jabatan yang semakin lebih tinggi dan itu mencerminkan tingkat keberhasilan anda, akan ditentukan dari pengalaman pengalaman tersebut.
Jika saya mengatakan bahwa tantangan, dan rintangan tersebut adalah sebuah musuh yang akan menghalangi keberhasilan anda, maka Senjata anda adalah pengalaman anda. Pengalaman adalah guru anda.
Selamat bersemangat mencari senjata yang sakti itu.
Luar biasa komandan… 😁👍
Mantap Pak…
Tetap semangat mas