Kali ini saya akan menulis tentang sebuah kaidah yang sebenarnya sejak dari kecil sudah berlaku kepada kita atau berlaku bagi anak anak kita yang ternyata memberikan sebuah pelajaran berharga bagi kita. Bahwa salah satu cara untuk membantu menjadikan percaya diri menjadi seorang pribadi dengan karakter tertentu atau untuk meneguhkan karakter tertentu kita, bisa kita lakukan dengan bagaimana kita menggunakan dan memakai pakaian sesuai dengan karakter pribadi tertentu tersebut. Oke, saya berikan contohnya, suatu ketika anak kami, Izzuddin minta kami antar ke sebuah toko baju. Dia minta dibelikan baju spiderman, waktu itu sedang ramai sekali film spiderman, ditambah lagi di sekolah dia bertemu dengan kawan kawan nya yang menirukan gaya gaya spiderman dalam bermain. Bahkan pada waktu yang sama saya mendengar sebuah berita, terdapat seorang anak kecil yang terjatuh dari lantai 15 sebuah apartemen di jakarta, setelah diselidiki, ternyata sang anak ingin menirukan gaya spiderman, sang idola dengan melompat dari atas balkon lantai 15 ke bawah. Dengan pengawasan yang kurang akhirnya anak tersebut meninggal di tempat. Kembali kepada anak saya, sampai di toko tersebut ternyata baju yang dimaksud tidak ada. Kami tidak menemukan baju tersebut. Kemudian mencari beberapa toko baju di lokasi yang sama dan hasilnya pun nihil. Baju spiderman yang dimaksud tidak ada. Sepertinya memang menjadi kostum yang virl kalau istilah saat ini.
Saya mencoba berdiskusi dengan Izzuddin, “Nak, karena kostum spiderman nya tidak ada, bagaimana kalau abi ganti belikan baju yang lain yang sama bagusnya?”. Saya mencoba membujuk Izzuddin. Dan ternyata jawaban anak kami “Ndak bisa Bi, harus spidderman, bagaimana aku bisa menjadi spiderman kalau ndak memakai baju spiderman?”. Izzuddin tidak bisa menjadi spiderman ketika tidak memakai kostum spiderman. Kalimat ini ternyata sebuah kaidah yang luar biasa yang harusnya bisa kita jadikan referensi bagi kita. Bahwa untuk memiliki karakter tertentu kita harus didukung dengan sikap tertentu. Dan sikap ini salah satunya di tunjukkan dengan baju atau seragam apa yang kita pakai. Izzuddin akan memiliki semangat dengan menunjukkan karakter spiderman ketika dia memakai kostum spiderman. Dia tidak bisa menjadi spiderman ketika dia memakai kostum Batman atau Superman. Atau kostum Bumblebee, karakter favorit abinya, hehe. Jika kita ingin menjadi pribadi yang hebat, maka kostum yang kita pakai adalah kostum yang mendukung agar kita menjadi pribadi yang hebat tersebut. Apakah hanya dengan memakai kostum atau baju sesuai dengan karakter tertentu ini kita secara langsung memiliki karakter sesuai dengan kostum tersbut, tentunya tidak. Karenanya diatas saya sampaikan bahwa memakai kostum atau baju dengan karakter tertentu ini menjadi salah satu cara agar kita memiliki karakter tertentu. Sikap yang lainnya adalah, bagaimana cara kita berfikir, bagaimana cara kita bersikap, bagaimana kita berbicara, bagaimana ketika kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimana ketika kita berinteraksi dengan kegagalan, dengan keberhasilan dan lainnya. Sikap sikap ini yang akan membentuk diri kita menjadi pribadi yang kita inginkan.
Namun dengan baju yang kita kenakan pun menjadi salah satu cara meneguhkan sikap kita. Kita akan menjadi dan akan mencerminkan pribadi seperti apa yang kita inginkan. Saya juga teringat pada tahun 2005 dan 2009, saya pernah mengikuti training motivasi yang diberikan oleh Resa M Syarif, sebuah pelatihan yang bagus menurut saya saat itu. Termasuk menjadi salah satu trainer favorit saya. Namuan ada yang membedakan dari penampilan Gus Resa, panggilan beliau saat ini. Pada tahun 2005 beliau mengenakan kostum layaknya seorang motivator prpfesional. Dengan jas, dasi, kemeja dan tentunya sepatu yang mengkilap. Namun pada tahun 2009 dan sampai saat ini saya melihat profil profil beliau ketika memberikan sebuah training, ternyata penampilan beliau berbeda dan berubah dari tahun 2005. Tahun 2009 saya bertemu dengan beliau dengan memakai gamis yang panjang berwarna putih, lengkap dengan kpiah putih dan surban yang mengelilingi kopiah tersebut. Walau kaca mata hitamnya tetap melekat setiap kali beliau melakukan perjalanan. Saya suatu saat berdiskusi dengan beliau, “Gus, kenapa kostumnya sekarang berbeda dengan 4 yahun yang lalu?”. Beliau mengatakan “Saya ingin merubah diri saya menjadi orang yang bertaqwa kepada Alloh SWT, saya ingin membuat sebuah sistem imun dan penguatan agar saya menjadi seorang muslim yang bertaqwa, salah satunya dengan saya menggunakan baju ini. Dengan baju seperti ini, rasanya seorang resa akan mikir beribu kali untuk berbicara tentang keburukan orang lain, akan mikir seribu kali memfitnah orang atau mengeluarkan kata kata yang kotor. Akan banyak orang yang mengenal Resa sebagai orang yang berusaha belajar memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih taqwa. Semakin banyak orang yang mengetahui, maka akan semakin banyak orang yang akan menjadi sistem penguat dan pengingat agar resa selalu menjadi pribadi yang taqwa tersebut”.
Tepat sekali jawaban Gus Resa tersebut dengan kaidah ini. Sekarang mari kita lakukan instropeksi diri kita masing – masing. Sudahkan kostum atau baju yang kita pakai sesuai dengan harapan ingin menjadi apakah diri kita. Jika kita ingin menjadi pribadi yang profesional, sudahkan baju yang kita kenakan sebagaimana seorang profesional mengenakan kostum. Sudahkan sepatu, celana, baju, jam tangan dan dasi yang kita pakai mendukung bahwa kita menjadi pribadi yang progfesional tersebut. Atau jika kita menginginkan, pada suatu momen tertentu kita ingin menjadi seorang santri atau guru ngaji atau pembicara yang mengisi tausiyah sudah kita sesuaikan kostum atau baju yang kita kenakan. Dulu saya juga ingat, waktu kecil ketika akan menghadiri sebuah pengajian, abah dan emak selalu mengingatkan dan memastikan agar anak nya memakai baju koko atau baju taqwa tentunya lengkap dengan kopiah kecil yang kita kenakan. Sebenarnya selain untuk menghargai diri saya sendiri dalam majelis terssebut, lebih dari itu akan memberikan sebuah kepercayaan diri dan keyakinan untuk menerima materi dalam pengajian itu dengan lebih baik. Kostum kita akan mendukung kita akan menjadi dan mendapatkan apa. Saya yakin bahwa anda sepakat dengan kaidah ini. Karenanya, jika anda menginginkan menjadi seorang pengusaha yang profesional, cobalah di ubah cara anda berpakaian. Cari dan pakailah pakaian yang terbaik, bahkan jika perlu anda investasikan sejumlah uang untuk membeli jas, kemeja dan celana serta sepatu terbaik untuk mendukung karakter yang akan anda bangun dengan investasi terbaik. Untuk membeli kostum terbaik tersebut. Karena kenyataanya memang demikian.
Saya ketika ingin tampil menjadi seorang pelatih dalam sebuah pelatihan lapangan dengan gaya trainer luar lapangan, bahkan ketika hari tertentu dikantor dimana saya harus memakai kostum kasual, maka saya mengenakan celana taktikal, ikat pinggang lapangan, sepatu semi boot warna hitam, tentunya baju yang saya kenakan juga baju lapangan atau baju trainer. Dengan casing smartphone yang terpasang di samping badan pada ikat pinggang saya. Karena memang saya ingin memiliki karakter sebagai pelatih pelatihan luar ruangan. Saya akan mendapatkan spirit sebagai trainer luar ruangan tersebut. Pelatih pembinaan karakter. Sedangkan jika saya ingin tampil menjadi seorang manajer HRD ketika berada di kantor dengan aktivitas profesional dengan kolega dan manajemen serta unsur pimpinan perusahaan maka seragam atau kostum yang saya akan gunakan adalah seragam rapih dengan sepatu pantofel kantor tersemir hitam mengkilat. Celana dan baju merk Jobb, ikat pinggang yang elegan serta jam tangan yang saya sesuaikan dengan tema baju tersebut. Demikian juga ketika saya akan mengisi sebuah kajian islami, maka saya pun akan menyesuaikan dengan baju sebagai seorang santri atau sebagai seorang ustad, lengkap dengan kopiah putih saya. Karena pasti ada pengaruh terhadap suasana jiwa dan karakter yang akan terbentuk dengan baju yang kita kenakan.
Jika kita ingin menjadi pribadi yang terbaik maka jangan sampai kita biarkan diri kita menjadi pribadi kelas dua atau kelas tiga dengan mengenakan baju kelas dua atau kelas tiga.
Tetap semangat