Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Investasi Terbaik adalah Pendidikan

Posted on January 15, 2019March 29, 2019 by nursaudi

Apa yang ada di dalam benak pikiran anda jika saya berbicara tentang investasi?. Saya yakin hampir sebagian besar dari kita akan mengatakan bahwa investasi akan berbicara tentang saham, akan berbicara tentang tanah atau rumah atau property yang kita beli untuk masa depan kita. Atau asuransi untuk menjamin kesehatan diri kita dan keluarga kita di masa yang akan datang. Investasi akan lebih banyak dimaknai sebagai usaha dan cara kita untuk menadapatkan jaminan jaminan keuangan kita di masa mendatang dengan membeli benda atau barang berupa fisik. Bukan sesuatu yang salah jika investasi kita maknai demikian. Namun saya sampaikan kepada anda bahwa investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk masa depan kita adalah investasi untuk diri kita sendiri. Untuk diri kita, investasi terbaik nya adalah dengan pendidikan.

Kita harus menyamakan persepsi kita terlebih dahulu tentang pendidikan ini agar jangan sampai terjebak dengan pengertian yang kurang tepat atau pengertian yang sempit. Sebagian besar masyarakat memahami bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah tolok ukur gelar pendidikan apa yang telah dia sandang, sarjana, master ataukah doktor bidang tertentu. Berapa lama dia kuliah atau menempuh pendidikan secara formal. Sebagian besar kita memiliki pemahanan demikian terhadap sebuah arti pendidikan. Coach Jaisy Muhammad dalam salah satu bukunya yang berjudul “Krisis ada dalam dirimu, inilah cara untuk melawannya” menyatakan bahwa Ralph J. Cordiner, pimpinan General Electric menjelaskan sikap terhadap pendidikan dari para manajemen puncak GE. “Dua dari presiden kami yang paling terkenal, Tuan Wilson dan Tuan Coffin, tidak pernah mempunyai kesempatan duduk di perguruan tinggi. Meskipun beberapa pegawai kami sekarang berhelar doktor.

Ijazah sarjana atau master atau doktor memang penting untuk mencari pekerjaan, mencari pekerjaan. Tapi untuk proses setelah bekerja dan bagaimana mereka mampu bersaing dalam pekerjaan tidak ditentukan kembali oleh selembar kertas itu. Namun ditentukan oleh kemampuan. Harusnya dan idealnya bahwa semakin tinggi gelar pendidikan seseorang akan semakin tinggi kemampuannya. Oke, kita kembali kepada esensi dari pendidikan ini. Pendidikan dalam arti luas sebenarnya adalah segala sesuatu usaha yang mampu mengembangkan dan memupuk pikiran kita. Seberapa baik pendidikan seseorang diukur oleh seberapa baik perkembangan pemikirannya. Dengan kata lain pendidikan itu berkaitan dengan seberapa baik dia berfikir.

Segala sesuatu yang memperbaiki kemampuan berfikir adalah pendidikan. Dan akhirnya dengan pengertian ini kita akan mendapatkan kesepakatan bahwa pendidikan dapat kita lakukan dan kita raih dengan banyak cara. Walaupun memang lagi lagi, kebanyakan masyarakat kita mengatakan bahwa pendidikan ini adalah ketika mereka mengembangkan pikiran di bangku sekolah atau bangku kuliah formal. Sedangkan mereka yang mencari dan meraihnya di luar sekolah atau kuliah dianggap tidak berpendidikan. Padahal esensi sudah jelas diatas, cara apapun yang dilakukan sehingga mengembangkan dan memperbaiki cara berfikir kita maka ini adalah sebuah pendidikan. Dalam sebuah ceramah saya pernah mendapatkan informasi bahwa di salah satu kabupaten di Kepulauan Riau, pada saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati daerah tersebut, pada saat memberikan sambukan, sang wakil bupati menyebut seseorang dengan sebutan sebagai guru dan dosen kehidupan beliau. Hampir semua hadirin yang hadir penasaran dengan orang tersebut. Dan ternyata pekerjaan orang tersebut hanyalah sebagai petani biasa dan pencari kayu di hutan. Namun mendapatkan sebutan sebagai seorang guru dan seorang dosen kehidupan bagi sang wakil bupati. Ternyata sang “Guru dan dosen kehidupan“ itu rutin setiap pekan sekali mengisi kajian yang di hadiri oleh warga dan salah satu yang selalu hadir adalah sang wakil bupati. Dan sang guru ini akhirnya mampu menjadi guru dan dosen tadi, karena juga mendapatkan pendidikan yang sama dari orang lain yan setiap pekan juga beliau ikuti. Itulah yang menjadikan pengetahuan dan cara berfikir dari sang petani yang menjadi guru dan dosen kehidupan wakil bupati menjadi lebih dan terus membesar. Terus membaik. Walaupun tidak menamatkan bangku SMP, namun petani ini tidak mau kalah jika seandainya diajak berdiskusi tentang bagaimana mengelola sebuah lingkungan masyarakat, cara mendidik anak, bagaimana mengelola sebuah usaha dan tentunya tidak mau kalah jika berbicara tentang perkembangan dan dinamika politik di Indonesia. Karena beliau sekolah, karena beliu mengikuti sebuah pendidikan yang akhirnya memperbaiki cara berfikirnya.

Bagi anda yang belum sempat mengenyam pendidikn tinggi secara formal, saat ini sangat banyak sekali tawaran tawaran pendidikan formal dengan konsep yang sangat memudahkan. Kuliah di akhir pekan baik untuk level sarjana, master atau bahkan untuk program doktoral. Tidak masalah, dan tetap memiiki sebuah nilai pendidikan karena ada peningkatan cara berfikir bagi kita. Harus ada peningkatan itu. Karenanya, ketika saya mengambil Kuliah S2 kelas Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta, saya banyak bertemu dengan rekan rekan seangkatan dan mereka adalah orang – orang yang sudah berhasil di bidang nya masing – masing. Yang kuliah S2 mereka bukan hanya semata mata untuk meningkatkan pangkat atau grade mereka. Dari berbagai motivasi yang mereka sampaikan ketika mereka berdiskusi dengan saya, saya simpulkan bahwa mereka kuliah karena mereka berinvestasi untuk masa depan mereka, mereka berinvestasi untuk cara berfikir mereka. Mengembangkan dan membesarkan cara berfikir mereka.

Motivator dan Trainer dari Kubik Leadership, salah satu trainer favorit saya Bapak Jamil Azzaini sering sekali menyampaikan bahwa “investasilah leher ke atas” untuk menyambut masa depan anda menjadi lebih baik. Investasi leher keatas ini adalah investasi pengetahuan yang akan menjadi referensi referensi cara kita berfikir. Cara berfikir yang benar dan besar inilah yang akan menjadikan diri kita berhasil menghadapi masalah masalah kehidupan kita. Cara berfikir ini yang akan memunculkan dan usaha untuk mencari dan mengusakan ide ide perbaikan untuk kehidupan kita. Menganalisa situas, mencari peluang kerjasama dan langkah langkah atau cara cara yang kreatif untuk menjadi pemenang.

Jika kita sudah sepakat dan memahami bahwa investasi pendidikan ini adalah hal yang utama bagi keberhasilan kita di massa lima tahun atau sepuluh tahun mendatang, maka tidak seharusnya kita tidak segera merubah paradigma kita dalam berinvestasi. Jika kita mampu membeli property seharga 400 juta maka harusnya kita juga mampu dan mau membayar beberapa juta untuk seminar, workshop maupun training training untuk meningkatkan kapasitas diri kita. Untuk memperluas jaringan kita. Untuk menambah kesempatan keberhasilan kita. Jangan kita anggap bahwa investasi beberapa juta ini nanti tidak memberikan hasil. Hasilnya bisa jadi akan lebih besar dengan uang 400 juta yang sudah kita belikan property tersebut. Karenanya kesungguhan kita dalam berinvestasi ini harus dibuktikan dengan perjuangan dan atau pengorbanan kita. Sepekan sekali hadir rutin dalam kelas kuliah formal kita atau kuliah non formal kita bersama dengan ustad, atau kiyai kita, atau dengan beberapa juta untuk menghadiri training seminar maupun workshop workshop tersebut adalah bukti kesungguhan kita dalam berinvestasi.

Yang menjadi masalah sekarang adalah banyak anak anak kita, atau saudara saudara kita yang sudah diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan formal di bangku sekolah maupun kuliah ternyata salah dalam menerapkan tujuan mereka kuliah. Mereka kuliah tanpa ruh, mereka lupa bahwa esensi sekolah dan kuliah mereka untuk  pikiran mereka yang harus dikembangkan dan dibesarkan. Sehingga dengan demikian mereka kurang bisa mengatur strategi dan cara agar kuliah nya atau sekolahnya benar benar efektif untuk mengembangkan pola pikirnya. Bagi mereka yang salah dalam menetapkan tujuan kuliah, akan menyebabkan mereka menjadi tidak semangat dalam kuliah, kuliah hanya sebagai rutinitas harian, tidak berusaha mengembangkan ide, kreatifitas maupun jaringan jaringan masa depan mereka. Mereka terkadang malah melakukan dan mengisi waktu – waktu luang mereka dengan aktivitas yang sama sekali tidak mendukung tujuan pendidikan tersebut.

Kapan kita akan mulai berinvestasi terbaik ini?. Segeralah mengambil keputusan.

Tetap semangat

 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
    Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
  • Aku layak untuk KAYA
    Aku layak untuk KAYA
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak

Artikel Terbaru

  • Aku layak untuk KAYA
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan
  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme