Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Peningkatan kapasitas harus Diawali dengan kesadaran

Posted on February 16, 2019March 29, 2019 by nursaudi

Pada tulisan saya sebelumnya, saya menulis tentang sebuah makna kebahagiaan. Dimana bahagia itu adalah ketika kita mampu memberikan manfaat kepada orang lain dan salah satu bentuk kebermanfaatan kita kepada orang lain tersebut adalah ketika kita mampu membantu orang lain untuk menemukan dan meningkatkan kapasitas orang lain yang dengan kapasitasnya itu mereka mampu menemukan level level kebahagiaan mereka. Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sebuah kaidah dasar tentang peningkatan kapasitas diri yang harus diawali dengan sebuah kesadaran. Dan kesadaaran ini juga yang menjadi kesalahan kita pertama kali ketika kita berbicara tentang kapasitas.

Suatu saat di kantor saya berdiskusi dengan salah satu supervisor operasional yang kebetukan datang ke kantor pusat untuk menghadiri acara Ulang tahun perusahaan. Kami berdiskusi panjang lebar tentang kondisi operasional di lapangan serta nilai nilai kebersamaan dari core values perusahaan kami. Sampai pada suatu ketika dia menyampaikan sebuah keluhan kepada saya, dia mengatakan “Tapi saya heran pak, kenapa saya yang masih supervisor ini diberikan pekerjaan pekerjaan atasan saya. Yang seharusnya dikerjakan atasan saya dan harusnya menjadi tanggung jawab mereka, kenapa saya juga harus mengerjakan nya..?” saya kemudian kembali bertanya kepada dia “Ketika anda mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab atasan anda tersebut, apakah anda berhasil mengerjakannya atau tidak berhasil mengerjakannya? Dan jika anda diberikan kesempatan yang kedua kali anda akan memilih yang mana? Apakah anda akan tetap melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab atasan anda atau anda tidak mau menerima pekerjaan itu?” dia menjawab “Selesai pak, saya menyelesaikan pekerjaan itu sekalipun itu pekerjaan atasan saya. Saya mampu menyelesaikan. Dan jika diberikan kesempatan yang kedua saya memilih tidak mau menerima pekerjaan itu, karena saya memiliki pekerjaan sendiri yang harus saya selesaikan”.

Apa yang di pikirkan oleh supervisor ini adalah masalah kesadaran yang dia miliki. Dan kesadaran nya akan menentukan kapasitasnya. Jika dia menyadari bahwa dengan melakukan pekerjaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab atasannya sesungguhnya kapasitasnya dilatih menjadi seorang atasan. Menjadi seorang dengan jabatan dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Kapasitas kita tidak akan meningkat dan kita akhirnya tidak menemukan kapasitas kita yang sebenarnya jika masih terdapat masalah kesadaran yang belum terbuka ini dalam diri kita. Saya akan berikan sebuah ilustrasi atau contoh kembali tentang penyakit kesadaran yang akhirnya akan membatasai bahkan akhirnya akan memperkedil kapasitas kita. John C Maxwell dalam bukunya No Limit memberikan sebuah ilustrasinya. Seorang tua sedang berjalan dan melihat ada seorang anak kecil yang sedang memancing ikan. Saat berjalan menuju anak kecil tersebut, sang anak mendapatkan dua ikan kecil di tempat penangkapan ikan nya. Dan ketika sudah dekat dengan anak kecil itu, orang tua melihat anak kecil berhasil menangkap ikan yang besar. Dua kali lipat dari dua ikan kecil yang telah didapatkan sebelumnya. “ikan yang cantik” kata orang tua itu. Namun kemudian anak kecil tersebut melepaskan kembali ikan besar tersebut. Yang ternyata ikan kakap. “apa yang kau lakukan, bukankah ikan yang kau tangkap tadi besar sekali?” seru si orang tua tadi. “Ya” jawab anak itu, “tetapi penggorengan saya hanya 23 sentimeter tidak akan muat menggoreng ikan kakap tadi”.  Ilustrasi cerita ini begitu menggambarkan bahwa pemikiran seseorang akhirnya memberikan sebuah pembatasan terhadap hasil atau keberhasilan yang mereka akan dapatkan. Kesadaran akan hal ini yang harus perbaiki karena ini menjadi masalah yang serius bagi kita.

Perjalanan menuju kesadaaran diri terkadang sangat sederhana, namun membutuhkan waktu, dengan bantuan orang lain yang menyadarkan kita. Terkadang kita membutuhkan seseorang yang benar benar tahu cara untuk membantu kita dalam menemukan kesadaran diri ini. Kesadaran diri adalah ketrampilan yang kuat. Kesadaran diri akan memampukan kita melihat diri kita secara jelas. Kesadaran diri akan menentukan keputusan kita dan membantu kita dalam menemukan dan menimbang nimbang sebuah peluang. Kesadaran diri memungkinkan kita untuk menguji potensi kita. Kesadaran diri akan memaksimalkan kemampuan kita dan meminimalkan kelemahan kita. Kesadaran ini akan membuka pintu kapasitas yang lebih besar. Dan kapasitas yang lebih besar ini akan membuka kesempatan dan mendapatkan kesempatan untuk berhasil yang lebih besar.

Kesadaran diri yang pertama dan menurut saya adalah yang paling utama adalah kesadaran bahwa kapasitas kita bukanlah ukuran dengan volume yang tetap. Dengan ukuran dengan batas tertentu. Jika saya memberikan sebuah ilustrasi, bukan kurang, rata rata atau besar. Kapasitas kita tidak bersifat tetap dan dia akan berubah dengan batas yang tidak terhingga sesuai dengan potensi potensi atas kapasitas yang kita miliki itu sendiri. Jika anda seperti kebanyakan orang lainnya, saya yakin anda menginginkan lebih dalam kehidupan anda dibandingkan dengan yang anda alami dan anda dapatkan saat ini. Mungkin anda belum berhasil mencapai semua yang anda inginkan dalam hidup. Mungkin anda belum puas sepenuhnya dengan kemajuan anda. Sudahkan anda selesaikan semua yang ingin anda lakukan ?. apa yang menghalangi anda ? apa yang mambatasi anda ? Apakah anda tahu apa yang membatasi anda ? jika anda tidak bisa mengetahui hal yang membatasi anda, bagaimana anda bisa mengalahkan atau menyingkirkannya ?

Sebagai seorang praktisi development saya sering kali menemui kondisi ini. Menemui orang orang yang tertutup kapasitasnya karena sebuah kesadaran yang salah. Sesungguhnya sebuah kesadaran yang salah atas kapasitas diri dari seseorang yang akhirnya akan menutup kesuksesan mereka. Suatu ketika saya memberikan konseling kepada salah seorang operator alat berat yang sudah senior untuk kami assessment dan kami promosikan menjadi seorang foreman atau seorang pengawas. Namun beliau tidak bersedia dan anda tau apa yang menyebabkan beliau tidak bersedia ? beliau mengatakan “saya tidak mampu pak Saudi, saya kurang ilmu, pendidikan saya hanya SLTA dan saya tidak bisa mengoperasikan komputer dengan baik. Saya hanya belajar kadang kadang bersama dengan anak saya yang sudah kuliah ketika saya cuti.” Ketidak mauan beliau untuk menjadi seorang pengawas ini karena sebuah kesadaran yang salah. Dan saya yakin kebanyakan kita barangkali akan mengatakan hal yang sama. Ketika kita akan diberikan sebuah jabatan dengan tanggung jawab yang lebih tinggi dan kita belum memiliki pengalaman pada jabatan tersebut, maka kita akan menyatakan “saya tidak bersedia karena saya tidak akan sanggup”. Kesadaran ini yang harus kita ubah. Kesadaran ini yang harus kita buka dan kita hancurkan. Karena kapasitas kita tidak akan tersingkap jika tidak ada kesempatan dan kita mencobanya. Sedangkan kesempatan itu tertutup dan akhirnya hilang karena kesadaran kita yang salah.

Saya mengatakan kepada sang bapak “Apa yang menjadi bukti bahwa Bapak tidak mampu?”pertanyaan sederhana yang bingung sang bapak menjawabnya. Jangankan Bapak tersebut, orang dengan gelar pendidikan yang sangat tinggi pun tidak akan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan saya kepada sang bapak tersebut. Karena pertanyaan saya adalah sebuah kapak yang akan menghancurkan kesadaran yang keliru dari sang bapak. Pertanyaan yang akan mampu di jawab ketika kesadaran nya sudah di buka dan dihancurkan. Pertanyaan yang harus dijawab dengan sebuah pilihan untuk mencoba dan melakukan usaha terbaik atas kesempatan itu. Hal ini pun berlaku kepada kita. Jika kita pernah mengalami kondisi yang sama seperti bapak sang operator alat berat tersebut, maka mari kita merenung dan berusaha menjawab pertanyaan yang saya sampaikan tadi. Dan in sya Alloh, pertanyaan saya akan menjadi sebuah cara yang jitu untuk membuka tabir kesadaran dari diri kita. Tidak mampu karena alasan tertentu sebelum kita melakukan dan mencoba yang terbaik atas kesempatan itu adalah sebuah penyakit kesadaran yang berbahaya. Apalagi jika kita sudah melakukan dan mencoba serta kita sudah melakukan dengan berhasil atas kesempatan yang akan membuktikan kapasitas terbaik kita, maka kesadaran akan hal ini yang harus kita tingkatkan. Bukan kita kurangi atau bahkan kita hilangkan.

Dalam kehidupan kita, akan banyak sekali hal hal yang akan menjadi alasan yang sangat rasional yang menutup kesadaran kita untuk menemukan dan meningkatkan kapasitas kita. Kapasitas ini yang akan menentukan hasil atau keberhasilan kita. Sering kali yang menghentikan orang – orang mencapai kapasitas mereka bukanlah kurangnya keinginan, melainkan kurangnya kesadaran. Tetap semangat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
    Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan
    Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan

Artikel Terbaru

  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan
  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme