Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Menghadapi pemimpin yang tidak efektif

Posted on April 3, 2019April 3, 2019 by nursaudi
www.gsjakemuliaan.com

Dalam sebuah diskusi di Group Whatsapp, terdapat salah seorang rekan alumni mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang bertanya kepada saya “Pak Saudi, bagaimana cara kita menghadapi pemimpin yang tidak efektif ya ?” Sebuah pertanyaan yang barangkali anda pernah mengalaminya. Dalam pembahasan kali ini yang dimaksud dengan pemimpin yang tidak efektif adalah benar benar pemimpin yang tidak efektif -yang kriterianya akan saya bahas kemudian- bukan pada persepsi anda sebagai tim nya yang salah dengan penilaian kita kepada pemimpin kita.

Berbicara tentang kepemimpinan yang tidak efektif ini menjadi sebuah momok bagi anggota tim yang mengikutinya. Bahkan dalam banyak penelitian terhadap alasan yang menjadikan banyak karyawan mengundurkan diri dari sebuah perusahaan adalah karena faktor kepemimpinan ini. Kita akan merasakan capek jika kita tidak memiliki kiat – kiat yang tepat dalam menghadapi pemimpin yang tidak efektif ini. Namun kaidah dasar yang saya sampaikan pada kaidah kali ini adalah bahwa tugas kita bukanlah untuk memperbaiki sang pemimpin, melainkan untuk memberikan nilai tambah. Masalahnya jika pemimpinannya tidak mau berubah bagaimana ? Jika pemimpin kita tidak berubah, maka kita harus merubah sikap kita. Atau pilihan yang terakhir kita perlu merubah alamat kantor kita.

Sebelum membahas tentang bagaimana sikap kita terhadap pemimpin yang tidak efektif, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pemimpin yang tidak efektif itu. Mengutip pendapat dari John C Maxwell, pemimpin yang tidak efektif itu pemimpin yang sulit untuk diikuti. Beberapa contoh nya adalah sebagai berikut :

Pemimpin yang tidak percaya diri
Pemimpin yang tidak percaya diri berpikir bahwa semua hal adalah tentang diri mereka, dan sebagai akibatnya, semua tindakan, potongan informasi dan keputusan diletakkan melalui saringan egosentris mereka. Apabila seseorang di tim mereka mencatatkan kinerja yang luar biasa baik, mereka takut menjadi kalah cemerlang. Namun disisi lain jika terdapat salah satu anggota timnya yang melakukan pekerjaan yang buruk, mereka bereaksi dengan amarah karena hal tersebut membuat mereka tampak buruk.

Di dalam sebuah organisasi, kemantapan mengalir ke bawah. Apabila para pemimpin merassa tidak percaya diri atau tidak mantap, mereka kerap memproyeksikan ketidakmantapan tersebut turun kepada orang orang di bawah mereka. Jika anda bekerja untuk seseorang yang tidak percaya diri, anda tidak hanya harus bekerja keras untuk menangkis ketidakpercayaan diri individu tersebut dari diri anda, tetapi anda juga harus bekerja lebih keras untuk memutuskan rantai tersebut dan menciptakan kemantapan bagi orang – orang yang bekerja di bawah anda. Jika tidak maka orang orang di bawah anda akan merasakan penderitaan yang sama seperti yang akan anda alami.

Pemimpin tanpa visi
Apa yang menjadi bahan bakar bagi seorang pemimpin untuk tetap hidup sebagai kepala dalam tim mereka ? Visi lah yang akan menggerakkan mereka. Ketika para pemimpin yang tidak memiliki visi maka akan menciptakan dua masalah langsung bagi orang orang di bawah mereka. Pertama mereka gagal memberi petunjuk atau insentif untuk bergerak maju. Kedua, orang yang tidak punya visi hampir selalu tidak memiliki gairah. Mereka tidak punya gelora dan tidak punya gejolak untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang lain agar terus bekerja. Hal tersebut tidak menciptakan jenis lingkungan positif yang menggairahkan sebagai tempat bekerja.

Walaupun demikian, terdapat berita baik untuk anda. Jika anda memiliki visi sedangkan pemimpin anda tidak memiliki visi, anda dapat bergantung pada visi anda untuk menciptakan lingkungan produktivitas dan kesuksesan bagi orang – orang yang bekerja di bawah area tanggung jawab anda. Berita buruknya adalah orang lain dengan visi yang berbeda akan berupaya masuk dan mengisi kekosongan yang diciptakan oleh pemimpin anda. Dan anda perlu berhati hati terhadap konflik yang dapat tercipta.

Pemimpin yang tidak kompeten
Ketika anda mengikuti pemimpin yang tidak kompeten, maka anda akan merasakan tekanan yang berat. Karena anda akan berhadapan orang yang secara langsung berhadapan dengan prose yang anda lakukan. Dan jika keputusan dalam melakukan sesuatu itu ditentukan oleh pemimpin anda yang tidak kompeten tersebut, maka disitulah anda akan merasakan tekanan kefrustasiannya. Para pemimpin yang tidak kompeten cenderung tidak efektif dan mereka kerap bertahan seperti itu.

Pemimpin yang tidak kompeten menjadi masalah, tidak hanya untuk orang orang yang mereka pimpin, tetapi juga untuk seluruh organisasi. Mereka adalah “penutup” di atas bagian – bagian dari organisasi yang mereka pimpin. Bagaimanapun kemampuan memimpin menentukan level efektivitas seseorang.

Pemimpin Egois
Dalam the Circle of Innovation, penulis dan pakar bisnis, Tom Peters menuliskan :
Pemimpin yang egois akan berupaya memimpin orang lain demi keuntungan mereka sendiri dan demi m erugikan orang lain. Orang – orang ini percaya bahwa hidup adalah permainan jumallh nol, dimana ada yang menang dan yang kalah. Mereka mendorong orang lain untuk menjadi pihak yang kalahdi dalam permainan hidup sehingga mereka dapat mengumpulkan semua hasil yang diperoleh untuk diri mereka sendiri. Hal ini dapat diibaratkan sebagai wanita pengusaha yang mencurangi pihak pemasok agar dapat membuat departemennya tampil baik dengan harapan akan mendapatkan kenaikan gaji. Sama juga seperti seorang ayah yang secara egois memotivasi putranya agar unggul di olahraga tertentu sehingga ia dapat menikmati hasil jerih payah putranya seakan akan merupakan jerih payahnya sendiri.

Seorang pemimpin yang egois maju dengan mengorbankan semua orang di sekitarnya. Barangkali kita pernah mendapati pengalaman seperti ini. Seorang pemimpin yang mereka menimbun semua hasil yang menyertasi kepemimpinan mereka, mereka tidak mau berbagi kepada anggota tim mereka. Namun ketika suatu saat mereka mendapati kasus yang sama ketika bertemu dengan pemimpin mereka yang lainnya yang memperlakukan hal yang sama -mendapati pemimpin yang egois, maka berulah mereka menyadari bahwa selama ini yang di lakukan oleh mereka adalah sebuah investasi yang salah. Ketika anda menjadi seorang pemimpin, bagilah apapun yang anda miliki kepada orang orang yang menjadi tim anda.

Pemimpin Bunglon
Pemimpin bunglon ini pemimpin yang tidak mampu memberikan sebuah keteladanan dalam aspek karakter. Dia akan selalu menyesuaikan dengan keadaan yang menuntut mereka untuk bersikap. Bukan pada cara pendekatan yang mereka lakukan namun pada karakter dasar yang seharusnya tetap ia pertahankan. Karena, apalah ada pengaruhnya terhadap pengaruh kepada orang lain jika seorang pemimpin yang tidak memiliki karakter unggulnya. Yang secara konsisten harus dipertahankan. Saat orang mengikuti pemimpin bunglon merekat tidak pernah tahu bagaimana ia akan bereaksi. Sebagai akibatnya waktu dan energi berharga yang seharusnya dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kerap terbuang percuma karena berupaya memprediksi dan mengantisipasi dari pemimpin tersebut.

Berbeda ketika pemimpin yang memiliki sebuah ketegujan karakter dan prinsip dalam bertindak, anggota tim mereka akan labih memliki sebuah trens gaya kepemimpinan yang menjadi rujukan mereka. Mereka akan lebih mantap dan lebih cepat dewasa dengan karakter pemimpin mereka. Dan mereka nyaman dengan itu. “Saya tau apa yang harus saya lakukan, karena saya tau cara itu pula yang akan dilakukan oleh atasan saya. Oleh pemimpin saya”, ucap mereka yang mengikuti pemimpin yang memiliki keteguhan karakter dan prinsip

Pemimpin Politis
Saya menyebut karakter pemimpin ini adalah mirip dengan karakter dari pemimpin bunglon. Namun pemimpin politis ini lebih kepada pemimpin yang “mencari aman” terhadap sebuah tanggung jawab yang berhubungan dengan tanggung jawab dan wewenang orang lain. Ketika di hadapkan kepada semua masalah mereka akan cenderung mengatakan “Nanti kita lihat bagaimana pendapat dari rekan rekan yang lainnya, baru nanti kita menentukan sikap kita”. Pernyataan ini seharusnya dibalik, mereka seharusnya tidak menjadi politikus politikus dalam sebuah organisasi. Mereka harus nya menyatakan bagaimana sikap mereka untuk di tawarkan kepada orang lain. Bukan menunggu pendapat orang lain baru menentukan sikap nya. Karena sikap ini adalah wewenang mereka, sikap ini adalah tanggung jawab mereka.

Pemimpin pengendali
Pernahkan anda bekerja untuk seseorang yang ingin berada di tengah tengah apapun yang anda lakukan ? bahasa singkat saya adalah anda bertemu dengan pemimpin yang menerapkan manajemen mikro terhadap diri anda. Dan tahukah anda, hal apa yang membuat orang profesional dan orang yang kompeten dalam bidangnya mereka frustasi ? mereka mendapatkan pemimpin yang menerapkan manajemen mikro ini. Pemimpin yang akan memaksa anda untuk menjelaskan sampai pada angkot berwarna apa yang akan mengangkut para karyawan saat kendaraan penjemputan karyawan tidak bisa mengantar dan menjemput karyawan anda. Harusnya cukup mengatakan baha agar dipastikan penjemputan dan pengantaran karyawan tidak ada kendala ketika kendaraan kantor bermasalah.

Ketika anda mendapati seorang pemimpin yang menerapkan manajemen mikro terhadap diri anda, mereka akan digerakkan karena dua hal. Pertama, keinginan keras untuk mencapai kesempurnaan yang hal itu tidak mungkin dapat diraih. Atau yang kedua mereka memiliki keyakinan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melakukan sesuatu pekerjaan sebaik mereka. Yang sebenarnya juga berarti mereke berfikir bahwa kontribusi orang lain tidak sama berharganya seperti kontribusi mereka sendiri. Tidak satupun yang menghasilkan kondisi kerja yang positif bagi orang orang yang menjadi bawahannya.

Okeh, saya telah menjelaskan beberapa kriteria pemimpin yang tidak efektif dalam sebuah organisasi atau misalnya dalam sebuah perusahaan. Selanjutnya adalah bagaimana cara kita mensikapinya. Bagaimana langkah kita untuk tetap bertahan bersama dengan orang orang yang tidak efektif tersebut dan mereka kebetulan adalah pemimpin kita ? Nantikan tulisan saya selanjutnya ya.

Tetap semangat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
  • Manfaat disiplin waktu
    Manfaat disiplin waktu
  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif

Artikel Terbaru

  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)
  • Disiplin Kerja (1)
  • Disiplin dan Kesadaran diri

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme