Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Bagaimana menjadi seorang teman yang baik dan benar

Posted on July 29, 2019August 5, 2019 by nursaudi
sumber : www.jagad.id

Pada tulisan kali ini saya akan sharing tentang kaidah mendasar ketika kita berada di tengah tengah rekan kerja kita di kantor. Kita sering menganggap diri kita sendiri sebagai banyak hal bagi orang yang bekerja bersama kita, sebagai kolega, kontributor atau bahkan kompetitor kita.  Tetapi kita kerap lupa untuk menjadi satu hal yang diinginkan semua orang : seorang teman. Yups, seorang teman. Barangkali anda akan berfikir bahwa kalau hanya menjadi seorang teman maka anda sudah menganggap diri anda sebagai seorang teman. Namun kenyataannya, terdapat beberapa kaidah yang harus kita penuhi agar kita menjadi seorang teman. Penyair Ralph Waldo Emerson menulis “keagungan dari pertemanan bukan pada tangan yang terulur atau pada senyuman manis, juga bukan pada kesempatan karena persahabatan, melainkan pada inspirasi spiritual yang datang kepada seseorang saat ia mendapati bahwa seseorang meyakininya dan mau mempercayainya.”

Pernahkah kita merasakan bahwa salah satu hal yang menjadikan kita betah bekerja di suatu perusahaan adalah karena adanya banyak “teman” kita di sana. Yang bisa jadi setelah kita sudah tidak bekerja di sana pun, kita akan tetap saling berhubungan dan berkomunikasi karena pertemanan kita.  Karena sebenarnya tidak peduli seberapa besar motivasi atau daya saing yang di tampilkan oleh kolega anda, mereka akan senang memiliki seorang teman di dalam pekerjaan tersebut. Memang kita akan mendapati bahwa sebagian orang tidak mencari pertemanan di tempat kerja, tapi jelas mereka akan mendapatkan keuntungan dengan menemukannya di sana. Pertemanan ini akan menjadi sangat terasa kekuatannya adalah ketika kita menghadapi suatu pekerjaan sangat sulit atau tidak menyenangkan, sehingga memiliki seorang teman kadang merupakan satu satunya hal yang dapat dinanti nantikan saat pergi bekerja. Saya pribadi pun pernah merasakan kekuatan ini. Masalah yang banyak di kantor, tidak menyebabkan diri saya “malas” untuk berangkat ke kantor, kenapa ? karena ada banyak teman yang memerankan diri sebagai teman saya. Demikian juga sebaliknya, kita juga harus mampu menjadi seorang teman bagi rekan kerja kita. bukan hanya kepada rekan kerja kita namun juga kepada atasan dan tim kita.

Dan apabila pekerjaan yang dimiliki menyenangkan, memiliki seorang teman ibarat seperti hiasan coklat pada kue. Untuk kerja tim, tambahkan pertemanan. Agar kekuatannya memberikan nilai tambah kepada perusahaan anda.

Mengapa saya menyarankan agar anda berupaya untuk menjalin pertemanan di tempat kerja?

Pertama, Pertemanan adalah pondasi dari pengaruh. Presiden Abraham Lincoln berkata : Jika anda ingin mempengaruhi seseorang, pertama anda harus meyakinkannya terlebih dahulu bahwa anda adalah sungguh sungguh temannya”. Hubungan yang baik membuat pengaruh memungkinkan, dan pertemanan adalah hubungan paling positif yang dapat anda jalin di tempat kerja bersama kolega anda.

Kedua, Pertemanan adalah kerangka kerja untuk sukses. Saya percaya kesuksesan jangka panjang tidak dapat di capai tanpa keterampilan yang baik dalam berhubungan dengan orang lain. Theodore Roosevelt berkata :”Bahan dasar paling penting dalam resep kesuksesan adalah mengetahui bagaimana cara berhubungan baik dengan orang lain”. Tanpa hal itu, sebagian besar pencapaian tidak memungkinkan, dan bahkan yang benar benar kita capai bisa terasa kosong.

Ketiga, Pertemanan adalah tempat berlindung ketika badai datang tiba tiba. Barangkali anda pernah merasakan hal ini. Ketika anda di PHK dari perusahaan anda karena perusahaan anda pailit atau ketika anda memutuskan untuk resign dari perusahaan anda dan anda ingin mencari pekerjaaj di tempat yang lain, maka teman teman kita akan menjadi “malaikat kebaikan” untuk kita. Jika anda mengalami hari yang tidak menyenangkan, siapa yang dapat membuat anda merasa lebih baik? Seorang teman. Saat anda jatuh terjerembab, siapa yang dapat membantu mengangkat anda? Seorang teman. Aristoteles benar saat ia mengatakan “teman sejati adalah tempat berlindung yang pasti”.

Bagaimana Cara kita menjadi seorang teman

Tak diragukan lagi, anda pasti sudah punya banyak teman. Oleh karena itu, anda tahu bagaimana cara menjalin pertemanan. Namun hubungan di tempat kerja bisa berbeda dan saya ingin menyarankan cara spesifik yang dapat anda gunakan untuk memperlakukan pertemanan dalam organisasi anda. Jadikan target anda untuk menjadi seorang teman, bukan untuk mencari seorang teman. Ingat, targetnya adalah bagaimana kita menjadi seorang teman, bukan hanya sebatas mencari teman.

Saat sebagian orang mendekati pertemanan, mereka mencari orang yang akan membahas upaya mereka dalam membangun hubungan dan jika mereka tidak merasakan adanya upaya yang sama dalam bentuk apapun, mereka meninggalkan upaya mereka dengan individu tersebut dan melanjutkan perjalanan. Ketika anda menjangkau para kolega anda, baik itu rekan peer anda, atasan anda dan tim anda,  saya ingin menganjurkan kepada anda untuk melibatkan langkah langkah berikut di dalam pendekatan yang anda ambil.

  1. Dengarkan

Seorang teman sejati adalah seseorang yang mendengarkan dan memahami saat anda berbagi perasaan anda yang terdalam. Ia mendukung anda saat anda sedang berusaha, ia mengoreksi anda, secara hati hati penuh cinta, saat anda melakukan kesalahan dan ia memaafkan anda saat anda lali. Seorang teman sejati memcut anda agar berkembang secara pribadi, mengulur anda hingga potensi penuh anda. Dan yang paling mengagumkan, ia merayakan kesuksesan anda seolah olah merupakan kesuksesan nya sendiri. Dan seluruh proses tersebut di mulai dengan mendengarkan

Banyak orang di tempat kerja ingin dibiarkan sendiri sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka. Kerap kali, interaksi dengan orang lain dimotivasi oleh keinginan untuk meraih  suatu posisi atau membuat orang lain mendengarkan apa yang ingin mereka katakan. Jarang sekali orang mengerahkan upaya ekstra danmemastikan untuk mendengarkan orang lain.

Raplh Nichols berkata “kebutuhan paling mendasar dari semua kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk memahami dan di pahami. Cara terbaik untuk memahami orang lain adalah dengan mendengarkan mereka. Jika anda secara konsisten menjadi pendengar yang baik bagi para kolega anda, mereka akan menghabiskan waktu bersama anda. Mereka akan mulai mencari anda. Jika mereka mengembangkan hubungan dengan anda, mereka mungkin juga akan mulai meminta saran dari anda. Itulah titik awal untuk dapat mempengaruhi mereka.”

  1. Temukan kesamaan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan

Frank A Clark berkata “untuk menikmati seorang teman, saya membutuhkan lebih banyak kesamaan dengannya, lebih dari sekadar membenci orang yang sama”. Sayangnya bagi banyak orang yang bekerja bersama, hanya itu saja yang menjadi kesamaan mereka. Jadi, apa solusinya jika anda tampak tidak memiliki kesamaan orang ditempat kerja? Cobalah mencari apa kesamaan anda di luar pekerjaan. Jika anda memandang semua orang memiliki potensi sebagai teman, dan mencari titik titik hubungan di dalam dan di luar tempat kerja, anda memiliki kemungkinan yang besar untuk menemukan kesamaan. Itulah titik tempat pertemanan dapat di bangun.

  1. Selalu menyediakan diri di luar jam kerja

Sama seperti kebutuhan anda untuk menemukan kesamaan di luar tempat kerja guna menjadi seorang teman bagi para kolega, anda juga perlu membuat diri anda selalu tersedia di luar jam kerja. Pertemanan sejadi berbarti selalu tersedia. Jika anda tidak mau melakukan apapun di luar  jam kerja, hubungan anda mungkin tidak akan berkembang hingga melebihi batas batas arena kerja. Begitu anda membawa hubungan anda dengan seorang kolega ke luar lingkungan kerja, hubungan tersebut dengan segera mulai berubah. Coba ingat pertama kali anda makan siang dengan seorang kolega di luar lingkungan kantor. Bahkan meskipun anda membicarakan tentang pekerjaan sepanjang waktu itu, bukankah hal tersebut mengubah cara anda memandang orang tersebut mulai saat itu.  Coba anda ingat pertama kali anda berkunjung ke rumah seorang kolega, dan pikirkan hubungan pribadi yang anda rasakan dengan orang tersebut sesudahnya. Tren yang sekarang banyak dipakai adalah istilah “ngopi bareng”, adalah bagian dari terjemahan kaidah ini.

Pertemanan sejati tidak terjadi sepanjang jam kerja. Saat seorang teman membutuhkan sesuatu, teman sejati tidak berkata “ sudah lewat jam lima”, bisakah anda menelepon saya kembali besok? jelas anda ingin menghargai hak pribadi orang lain dan anda tidak ingin melanggar batasan pribadi  siapapun. Namun karena kepemimpinan tidak terbatas dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, pertemanan juga tidak demikian.

  1. Miliki selera humor

Pianis jenaka, Victor Borge berkata “Tawa adalah jarak terdekat antara dua orag”. Saya sering mendapati bahwa hal tersebut benar. Humor bisa dengan cepat mengikat orang yang mungkun, jika tidak ada humor tidak punya banyak kesamaan. Jika anda mempertahankan selera humor – bahkan pada masa masa sulit ketika pekerjaan anda menjadi berat, dan para kolega anda merasa kurang bersemangat – anda akan membantu menciptakan atmosfer positif dan akan tampak mudah didekati dan dapat di jangkau oleh para kolega anda. Hal ini jelas akan memperbesar kemungkinan anda untuk menjalin pertemanan.

  1. Katakan hal sebenarnya saat orang lain tidak demikian

Suatu kali Henry Ford sedang makan siang bersama seorang pria, ia bertanya, “Siapakah sahabat anda?” saat proa tersebut merespon bahwa ia tidak yakin, ford berseru “saya akan memberitahu anda”. Ia mengeluarkan sebatang pensil dan menulis jawabannya di atas taplak meja “Sahabat anda adalah orang yang mengeluarkan sisi terbaik dalam diri anda”. Itulah apa yang dilakukan teman untuk satu sama lain. Mereka mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka.  Sering kali yang terbaik dari diri mereka dikeluarkan melalui dorongan, tetapi kadang hal terbaik yang dapat anda lakukan untuk seorang teman adalah memberitahu kepada mereka tentang hal yang sebenarnya. Tidak semua orang mau melakukan hal itu, karena mereka tidak ingin membahayakan  hubungan mereka, atau mereka tidak benar benar cukup peduli untuk melakukan upaya tersebut.

Sebuah pepatah timur menyatakan “seorang teman adalah orang yang  memperingatkan anda”. Saat anda hendak menghadapi masalah, seorang teman akan memberitahu anda. Saat anda dibutakan oleh emosi anda, seorang teman akan mengingatkan anda. Saat kualitas kerja anda merugikan organisasi atau kemungkinan merugikan karir anda, seorang teman akan memberitahu anda hal yang sebenarnya. Namun ironisnya agar seseorang mau mendengarkan apa yang ingin anda katakan tentang hal semacam itu, anda terlebih dahulu harus memiliki kredibilitas relasional dengan mereka. Jadi seperti dilema. Jika anda tidak memberitahu mereka, anda tidak benar benar menjadi seorang teman. Namun agar bisa memberitahu mereka, anda harus terlebih dahulu menjadi temannya. Jika tidak, mereka tidak akan menerima apa yang ingin anda katakan. Semakin banyak mata uang relasional yang telah anda depositkan kepada mereka, semakin besar kemungkinan mereka akan mendengarkan apa yang ingin anda katakan.

Bertemanlah dengan semua orang, jika anda punya banyak teman anda akan tau bahwa seseorang yang akan berdiri di samping anda. Kalau bagi saya pribadi selalu menggunakan pepatah ini sebagai dasar bahwa setiap kesempatan adalah investasi saya dalam pertemanan. “Satu musuh terlalu banyak dan seribu kawan masih sangat sedikit”.

Tetap semangat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Bahagia Itu Jika Bermanfaat Bagi Orang Lain
    Bahagia Itu Jika Bermanfaat Bagi Orang Lain
  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Jika Kita Tidak Menyibukkan Diri Kita Dengan Kebaikan Maka Kita Akan Disibukkan Dengan Keburukan
    Jika Kita Tidak Menyibukkan Diri Kita Dengan Kebaikan Maka Kita Akan Disibukkan Dengan Keburukan
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Biasakan yang benar jangan membenarkan yang biasa
    Biasakan yang benar jangan membenarkan yang biasa

Artikel Terbaru

  • Kita adalah produk lingkungan kita
  • Kita layak mendapatkan nilai yang lebih besar dan lebih hebat
  • Menghancurkan kebekuan cara berpikir
  • Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan selalu ada resikonya
  • 7 CARA SEDERHANA JADI PEMIMPIN EFEKTIF

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2019 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme