Sumber : Google
Salah satu penyebab kegagalan paling umum adalah kebiasaan menyerah ketika orang menhalami kekalahan sementara. setiap orang pernah melakukan kekeliruan ini pada suatu saat. Beberapa kali saya melihat status WA dari rekan rekan saya tentang sebuah gambar yang menunjukkan dua kondisi dua orang yang berbeda. Seperti pada gambar tulisan ini. Gambar yang atas adalah orang yang membawa penggali tanah dengan bersemangat untuk mencari cadangan emas dan gambar yang di bawahnya adalah seorang penambang emas yang berjalan dengan langkah gontai balik kanan meninggalkan cadangan emas yang ternyata tinggal beberapa meter di depannya. Barangkali anda juga pernah melihat gambar yang sama dan sering digunakan untuk memberikan sebuah pelajaran kepada peserta pelatihan, bahwa menyerah itu tidak akan memberikan apapun. dan bisa jadi emas itu berada satu meter di depan kita.
Ternyata gambar tersebut benar benar pernah terjadi dengan kondisi yang hampir sama di Ameruja Serikat. Ini adalah kisah tentang bagaimana pikiran tanpa ketekunan dapat menyebabkan kegagalan. Menyerah satu meter dari emas.
R.U Darby, yang kemudian menjadi penjual asuransi paling sukses di Amerika, mencerikan kisah tentang pamannya, yang terjangkit “demam emas” pada masa perburuan emas, dan pergi ke barat untuk menggali dan menjadi kaya. Dia belum pernah mendengar emas yang digali dari otak manusia lebih banyak daripada yang digali dari tanah. Dia mengklaim itu, lalu mulai bekerja dengan beliung dan sekop. Pikirannya jelas – jelas pasti, bertujuan dan di dorong oleh keinginan membara, nafsu terhadap emas. Setelah berminggu minggu bekerja, dia menemukan bijih emas berkilau. dia membutuhkan mesin untuk membawa biji emas itu ke permukaan. diam diam, ia menutup tambang itu, pulang ke rumah di Maryland dan menceritakan “penemuan” itu kepada kerabat dan beberapa tetangga. mereka mengumpulkan uang untuk membeli mesin yang dibutuhkan dan mengirimkannya. Sang paman dan Darby kembali untuk bekerja di tambang.
Peti pertama bijih emas ditambang dan dikirimkan ke peleburan. Ternyata,mereka memiliki salah satu tambang paling kaya di Colorado. Beberapa peti bijih lagi akan menutup semua utang, kemudian tiba waktunya menambang keuntungan besar.
Alat bor pun turun. Harapaj Darby dan pamannya melejit. Kemudian terjadi sesuatu, bijih emas menghilang, mereka sudah tiba di ujung pelangi, ternyata kuali emasnya tidak ditemukan. Mereka terus mengebor dengan berusaha mati matian mencoba menemukan jalur bijih emas tapi sia sia.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah. Mereka menjual mesin mesin itu ke tukang loak seharga beberapa ratus dolar dan naik kereta kembali ke rumah mereka. Beberapa tukang loak memang bodoh, tetapi tukang loak yang ini tidak. Dia memanggil insinyur pertambangan untuk memeriksa tambang dan melakukan sedikit kalkulasi. Si Insinyur menyarankan bahwa proyek itu gagal, karena pemiliknya tidak mengenal istuilah “jalur palsu”. Kalkulasinya menunjukkan bahwa jalur bijih emas itu akan ditemukan hanya satu meter dari tempat Darby dan pamannya berhenti mengebor. Di sanalah biji emas itu ditemukan. Tukang loak ini mendulang jutaan dolar dalam bentuk bijih emas dari tambang, karena dia cukup tahu untuk berkonsultasi dengan pakar sebelum menyerah.
Tukang loak itu tidak memiliki pengetahuan khusus tentang jalur palsu, tetapi ia memiliki kebijaksanaan untuk mempekerjakan orang yang mengetahuinya. Sebelum kesuksesan mendatangi sebagian besar orang , mereka pasti menemui kekalahan sementara dan mungkin beberapa kegagalan. Ketika berhadapan dengan kekalahan hal yang paling mudah dan paling logis dilakukan adalah menyerah. Karenanya agar kita tidak menyerah, harus ada jurus untuk melawannya. Tidak lain adalah ketekunan. Ketekunan merupakan kunci keberhasilan saat berhadapan dengan kesulitan.
Tetap Semangat dan kontribusi terbaik
Salam Hormat
NSA