Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Tim kita adalah produk kita

Posted on February 28, 2020March 5, 2020 by nursaudi

Sumber gambar dari Internet

Kita semua sudah melihat bagaimana anak anak dengan cepat meniru sikap, kebiasaan, ketakutan dan preferensi orang tua mereka. Entah itu pilihan makanan, perangai, agama dan pandangan politik atau perilaku jenis lain, anak adalah cerminan hidup bagaimana orang tua atau pengasuhnya berfikir, karena ia belajar melalui meniru. Dan begitu pula orang dewasa. Orang terus meniru orang lain sepanjang hidup. Dan mereka meniru pemimpin dan penyelia mereka. Pikiran dan tindakan mereka dipengaruhi oleh orang – orang ini. Tidak terkecuali dalam dunia pekerjaan.

Pada saat bisnis batubara turun harga komoditasnya, banyak karyawan kami yang resah atas kondisi tersebut. “Bagaimana pak kelanjutan perusahaan kita?” Wajar sekali, karena banyak karyawan karyawan tambang batubara yang dirumahkan bahkan tidak sedikit pula yang sudah mengalami PHK dari perusahaan mereka. Menanggapi keresahan ini, Pak Benny Indrawan sebagai GM Mining menyampaikan kepada karyawan kami, “Kita akan tetap bekerja, dan bekerja seperti biasa. Kalau saya resah, baru kalian boleh resah. Kalau saya tidak resah, maka kalian juga tidak boleh resah.” Dan ternyata pernyataan ini cukup efektif untuk meredam keresahan karyawan. Kita juga dapat mengecek hal ini dengan mudah. Perhatikan teman kita dan orang yang menjadi atasannya, dan perhatikan kesamaan dalam berfikir dan bertindak. Berikut ini adalah beberapa cara teman anda mungkin meniru atasannya atau teman sekerja yang lainnya. Pilihan kata dan tugas, cara ia merokok, beberapa ekspresi wajah dan perangai, pilihan makanan, dan seterusnya. Ada banyak cara untuk meniru.

Satu cara untuk melihat kekuatan peniruan adalah dengan mengamati karyawan dan membandingkan mereka dengan “kepala”. Ketika si kepala gugup, tegang, khawatir maka rekan dekatnya merefleksikan sikap yang serupa. Akan tetapi jika si kepala tenang, merasa enak, begitu pula para karyawannya.

Initinya adalah ini : Cara kita berfikir megenai pekerjaan kita menentukan bagaimana bawahan kita berfikir mengenao pekerjaan mereka. Sikap terhadap pekerjaan dari bawahan kita adalah cerminan langsung dari sikap kita sendiri terhadap pekerjaan. Saya akan ambil suatu contoh tentang kaidah ini. Pertimbangkan satu karakteristik dari orang yang berhasil. Antusiasme. Pernahkah anda memperhaikan bahwa orang penjualan yang antusias di dalam sebuah toko serba ada membuat anda, pelanggan menjadi lebih bergairah akan barang yang ditawarkan?. Atau pernahkah anda melihat bagaimana seorang Ustad atau pembicara lain yang penuh semangat membuat para pendengarnya terjaga, siaga dan antusias ?. jika anda mempunyai antusiasme, orang di sekeliling anda juga akan memilikinya. Orang lain akan tertular antusiasme yang anda bangkitkan dan anda akan mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.Baik sekali untuk diingat bahwa titik superioritas tampak di dalam perilaku orang yang melapor kepada kita, sama seperti anak merefleksikan sikap orang tuanya.

Akan tetapi, dengan cara yang negative kita menipu perusahaan dalam uang belanja atau uang operasional, suplai, waktu dan cara cara picik lain, maka apa yang dapat anda harapkan akan dilakukan olen bawahan anda? biasakan datang terlambat dan pulang lebih cepat, menurut anda apa yang akan dilakukan oleh pasukan..?

Karenanya dengan kaidah ini pula akan memudahkan bagi kita yang menjadi unsur pimpinan yang akan mengambil sebuah keputusan terhadap promosi karyawan kita. Mari kita lihat dengan cara ini : siapa yang akan kita promosikan menjadi manajer penjualan –manajer penjualan cabang yang para wiraniaganya melakukan pekerjaan yang superior, yang terbaik atau manajer cabang yang para wiraniaganya hanya mempunyai prestasi kerja yang biasa saja?. Atau siapa yang akan anda rekomendasikan untuk mendapatkan promosi manajer produksi –penyelia yang departemennya memenuhi kuotanya atau penyelia yang departemennya tertinggal di belakang?” pastinya kita akan menjadikan prestasi anak buah dari kandidat karyawan yang akan promosi tersebut sebagai salah satu penilaian kita. Karyawan yang memiliki tim yang lebih hebat akan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tim yang biasa biasa saja. Karena kualitas tim nya adalah mencerminkan kualitas pemimpinnya.

Karenanya, dengan kaidah konsep “peniruan” dalam dunia kierja ini, bagi kita yang memiliki tim kerja atau bawahan hendaknya selalu perlihatkan sikap positif terhadap pekerjaan kita sehingga bawahan kita akan menangkap cara berfikir yang benar. Serta bertanyalah kepada diri kita sendiri, “Apakah saya layak dalam segala segi untuk ditiru? Apakah semua kebiasaan saya sebegitu rupa sehingga saya akan senang melihat kebiasaan tersebut pada diri bawahan saya?”.

Selamat mencoba

Salam Hormat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
    Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
  • Aku layak untuk KAYA
    Aku layak untuk KAYA
  • Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak
    Sikap terbaik ketika ide dan gagasan kita ditolak

Artikel Terbaru

  • Aku layak untuk KAYA
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan
  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme