Sumber gambar : Kompasiana
Hampir dalam setiap kesempatan saya bersama dengan rekan rekan praktisi ke HRD an mengalisa bubungan antara cara berfikir seorang karyawan tentang pekerjaannya dengan prestasi kerjanya, saya selalu mendapatkan kesimpulan ini, bahwa karyawan yang berfikir bahwa pekerjaannya adalah sesuatu yang penting bagi dirinya, memiliki prestasi kerja yang lebih baik. Dibandingkan dengan karyawan yang memiliki cara berfikir yang sebaliknya. Yang tidak menganggap penting pekerjaannya.
Salah seorang rekan manajer HRD di sebuah perusahaan yang menyediakan jasa seleksi karyawan mengatakan kepada saya dalam sebuah kesempatan “satu hal yang selalu kami cari dalam menimbang pelamar pekerjaan untuk klien kami adalah bagaimana pelamar berfikir tentang pekerjaannya yang sekarang. Kami selalu terkesan jika kami mendapatkan bahwa pelamar berfikir bahwa pekerjaannya yang sekarang adalah penting. Walaupun mungkin ada sesuatu mengenai pekerjaan itu yang ia tidak sukai.” “mengapa?” jawabannya sederhana : jika pelamar merasa pekerjaannya yang sekarang penting, kemungkinannya adalah ia juga akan bangga akan pekerjaannya yang berikutnya. Kami menemukan korelasi yang sangat erat antara respek seseorang terhadap pekerjaannya dengan prestasi kerjanya.”
Seperti penampilan kita, cara kita berfikir mengenai pekerjaan kita, mengatakan hal – hal mengenai diri kita kepada atasan kita, rekan sekerja dan bawahan kita –sebenarnya, kepada semua orang dengan siapa kita berhubungan. Sebagai orang yang bekerja pada bidang ke HR an, saya pernah melakukan, dan sampai sekarang juga masih melakukan hal ini, saya selalu mengamati dua kelompok criteria karyawan. Sebut saja kelompok A dan kelompok B, baik di perusahaan sebelumnya di PT. Pamapersada Nusantara maupun di perusahaan yang sekarang, PT. Ricobana Abadi. Dua kelompok besar ini memiliki criteria sebagai berikut.
Karyawan di kelompok B berbicara terutama mengenai jaminan, rencana masa pension, kebijakan cuti sakit, waktu libur tambahan, apa yang kita lakukan untuk meningkatkan program asuransi dan apakah mereka akan diminta untuk bekerja lembur di setiap bulannya seperti yang terjadi tahun yang lalu. Mereka juga berbicara banyak tentang segi yang tidak menyenangkan dari pekerjaan mereka. Hal hal yang tidak mereka sukai pada diri rekan sekerja dan seterusnya. Orang di dalam kelompok B ini sekitar 80 %. Mereka memandang pekerjaan mereka sebagai semacam kejahatan yang perlu mereka lakukan. Sebuah kejahatan tetapi mereka lakukan. Jika kita cermati bahasa sederhananya adalah karyawan yang lebih banyak berbicara tentang hak dengan mengesampingkan apa yang menjadi kewajiban mereka. Sedangkan sebaliknya, karyawan di dalam kelompok A. Kelompok karyawan ini memandang pekerjaan mereka melalui kacamata yang berbeda. Mereka peduli mengenai masa depan dan menghendaki saran konkret mengenai apa yang dapat dilakukan untuk membuat kemajuan yang lebih cepat. Mereka tidak berharap kami memberi mereka apa saja kecuali kesempatan. Orang di dalam kelompok A berfikir pada skala yang lebih luas. Mereka memberi saran untuk memperbaiki perusahaan. Mereka menganggap wawancara pada saat saya datang ke site sebagai hal yang konstruktif. Akan tetapi orang kelompok B sering merasa system audit personalia kami hanyalah sarana untuk mencuci otak. Dan mereka senang kalau wawancara sudah usai.
Dan saya selalu membuktikan hal ini. Semua rekomendasi untuk promosi. Kenaikan upaya dan hak istimewa disalurkan kepada saya oleh atasan langsung karyawan yang bersangkutan, hampir selalu orang dari kelompok A lah yang direkomendasikan dan sebaliknya kembali hampir tanpa kecuali masalah selalu datang dari karyawan dari kelompok B.
“Tantangan terbesar di dalam pekerjaan saya adalah” ia berkata, “adalah mencoba membantu orang pindah dari kelompok B ke kelompok A. memang tidak mudah, karena sebelum seseorang berfikir bahwa pekerjaanya penting dan berfikir secara positif mengenai pekerjaanya ia tidak dapat di bantu”. Karenanya dengan kaidah ini dapat saya sampaikan kepada Anda, bagi anda yang saat ini bekerja, apapun pekerjaan anda dan apapun level jabatan anda, ubahlah cara pandang anda terhadap pekerjaan yang sedang anda hadapi. Bahwa dengan memandang pekerjaan anda itu sesungguhnya adalah sesuatu yang penting dan layak untuk anda berikan usaha terbaiklah yang akan membawa anda memiliki hasil yang lebih baik. Karena usaha anda akan menjadi lebih produktif, menjadi lebih efektif, menjadi lebih efisien. Setiap pagi lakukan tips ini, sambil berkaca dan menyisir rambut anda, katakana kepada diri anda sendiri “Aku akan melakukan pekerjaan yang penting hari ini”.
Selamat mencoba
Tetap semangat dan Salam Hormat