Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Pemimpin hebat, yang mampu “mengurus” tim nya

Posted on March 10, 2020March 10, 2020 by nursaudi
Bapak Priyo Hadi (Tengah) bersama tim PSCA PT. Pamapersada Nusantara – Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Hampir setiap saya memberikan materi training tentang supervise dan atau kepemimpinan kepada unsur pengawas operasional di perusahaan, saya menampilkan video clip tentang seorang pengawas kegiatan penambangan yang memberikan arahan kepada operator Loader (Alat muat – excavator). Dalam cuplikan video tersebut pengawas datang dengan LV (kendaraan ringan) dan terlihat memberikan instruksi kepada operator di dalam kabin excavator, memang terlihat seperti nya marah marah –karena suaranya tidak begitu jelas, namun pesan nya tertangkap- dan ternyata beberapa saat kemudian kejadian yang tidak diduga oleh sang pengawas, operator loader tersebut mengayunkan bucket excavator yang dia operasikan kea rah mobil LV sang pengawas. Tak pelak, mobil tersebut ringsek tak berbentuk dan bukan hanya itu, mobil LV pengawas tersebut di muatkan ke dalam Dump truck yang sedari awal sudah siap menerima material dari excavator tersebut. Selesai saya menayangkan cuplikan video tersebut, saya selalu memberikan pertanyaan kepada para peserta, “Apa yang anda tangkap dari cuplikan video tersebut?”. Dan hampir semua peserta mengatakan “Pengawas yang tidak bisa memperlakukan anak buahnya dengan baik, baik dalam memberikan instruksi kerja, komunikasi yang tidak didasari dengan menghargai serta ketidak mampuan memanusiakan anak buah maka yang terjadi adalah seperti itu –di “hajar” oleh operator nya-“.

Sederhana kaidah kepemimpinan ini, namun memang efeknya luar biasa. Apapun level kepemimpinan kita sesungguhnya tim kita adalah orang orang yang akan mensupport tugas tugas kita dalam rangka menyelesaikan tanggung jawab kita. Kepemimpinan itu berbicara tentang seni pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang. Keberhasilan kita memberikan pengaruh kepada tim kita maka akan berhasil tanggung jawab kita sebagai pemimpin apapun level jabatannya. Demikian sebaliknya. Karenanya bahasa yang mudah juga saya sampaikan bahwa jika kita bisa “mengurus” tim kita, maka mereka akan mengurus pekerjaan kita.

Sekitar tahun 2009, saya saat itu saya masih bekerja di PT. Pamapersada Nusantara, sekitar bulan Mei saya mengajukan pinjaman koperasi untuk tambah DP rumah yang akan saya beli di Kalideres Jakarta Barat. Setelah bertemu dengan Pak Tedy, Ketua Koperasi saat itu, beliau menyampaikan “Mas Saudi, mohon maaf, koperasi hanya bisa meminjami DP sebesar 30 juta sesuai dengan standar yang ada” maklum saat itu memang usia kerja saya di Pamapersada baru berjalan 5 tahun. Dan angka 30 juta itu sudah maksimal. Walau kecewa, saya menerima hasil itu dan kembali bekerja seperti biasa. Bapak Priyo Hadi Susananto, Manajer saya, pada hari berikutnya di ruangan menghampiri saya. Berdiri di samping saya sambil berkata “Nur, ndak biasanya dirimu hari ini. Aku perhatikan dari pagi sampai sekarang, yang biasanya selalu ceria, hari ini terlihat berbeda. Ada apa? Ayo ke ruangan ku sebentar”. Di ruangan beliau saya menceritakan hal usaha saya untuk meminjam uang dari koperasi tersebut. Dan apa yang beliau lakukan selanjutnya sungguh di luar dugaan saya. Beliau segera menelpon pak Tedy, “Pak Tedy, tolong di bantu Saudi agar dapat DP 50 juta itu. Kalaupun tidak sesuai aturan, siapa yang berwenang untuk membantu mengijinkan hal itu”. Saya tidak mendengar percakapan beliau dengan Pak tedy, namun sejenak setelah telepon dengan Pak Tedy, beliau berkata “Aku telpon Pak Dwi dulu” Pak Dwi yang dimaksud adalah Pak Dwi Priyadi, Vice President Director PT. Pamapersada Nusantara. Saya makin terbengong dengan hal yang beliau lakukan untuk saya. “Pak Dwi, ini Priyo Hadi, ijin saya bermaksud meminta ijin khusus agar Saudi diberikan pinjaman koperasi untuk DP rumah yang akan dibelinya di Kalideres. Tadi saya sudah telpon pak Tedy, info dari beliau, Hanya Pak Dwi yang berwenang memberikan ijin tersebut”. Percakapan beliau yang saya dengan dengan Pak Dwi. Beberapa saat selanjutnya saya hanya mendengarkan percakapan beliau dengan Pak Dwi di ujung sambungan telpon yang lain. Terlihat sekali beliau berusaha meyakinkan Pak Dwi agar saya bisa dibantu. Dan setelah selesai telpon beliau berkata kepada saya “Sudah, kamu kembali ke Pak Tedy. Pak Dwi sudah mengijinkan. Pak Dwi akan telpon pak Tedy. Kerja yang rajin dan semangat lagi ya.. jangan murung terus, ndak baik”.

Demi Alloh, saat itu mata saya berlinang, darah saya mendidih rasanya –berlebihan kali ya-. Tapi memang itulah yang saya rasakan. Sebuah perjuangan yang dilakukan oleh manajer saya untuk membantu saya yang bantuan itu adalah untuk urusan pribadi dan keluarga saya. Serasa ditimang timang di atas awan, keluar dari ruangan beliau, seolah belum bisa menerima usaha dan perjuangan yang dilakukan oleh Pak Priyo kepada saya dan keluarga saya. Akhirnya 50 juta untuk DP itupun saya dapatkan. Dan anda tentunya bisa menebak, kekuatan apa dan motivasi apa yang akhirnya saya dapatkan dan saya berikan kepada Pamapersada dengan tugas dan tanggung jawab saya setelah kejadian itu. Bahasa singkat saya, saya akan memberikan 500% potensi saya untuk Pamapersada dan saya akan mendukung 1000% untuk Pak Priyo Hadi. Tidak ada orang yang akan menyangkal tentang kaidah ini. Kemampuan pemimpin untuk “mengurusi” Tim nya akan memberikan sebuah efek domino yang luar biasa. Jika “mengurus” nya benar, maka akan memberikan proses dan hasil yang baik bagi pemimpin dan perusahaannya. Demikian juga sebaliknya, jika “mengurus” nya tidak benar, maka yang terjadi adalah perusakan yang parah. Ingat pengawas dan operator Loader di atas.

Seorang pemimpin memiliki banyak kualitas istimewa. Namun satu hal yang merupakan kesamaan mereka semua adalah bahwa terlepas dari gairah terhadap visi dan kecintaan mereka terhadap tindakan, mereka memberi mayoritas upaya mereka kepada tim nya, kepada abak buahnya. Para pemimpin yang hanya mengurusi tugas nya atau bisnisnya saja akhirnya kerap kehilangan tim nya, kehilangan anak buahnya. Bahkan anak buah yang terbaik dari mereka. Dan tidak sedikit bukti, akhirnya para pemimpin itu kehilangan bisnis dan pekerjaannya. Namun, pemimpin yang “mengurusi” tim nya, mereka yang mengurusi orang nya, biasanya tim kerja dan bisnisnya akan berkembang. Saya ingin mendorong anda untuk menemukan cara unik anda sendiri untuk melakukan hal tersebut. Sesuai dengan seni anda sebagai seorang pemimpin. Carilah praktik praktik yang sesuai dengan kepribadian, situasi kerja dan gaya kepemimpinan anda.

Selamat mencoba

Salam Hormat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
    Tahapan dalam melakukan Coaching and Counselling
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
  • Ajaran Kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada
    Ajaran Kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada
  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian

Artikel Terbaru

  • Miliki tujuan hidup yang tepat
  • Keberhasilan itu berawal dari “saya”
  • Aku layak untuk KAYA
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme