Nur Saudi

Belajar menjadi Guru Dunia

Menu
  • Tentang Saya
Menu

Percaya Diri

Posted on April 25, 2020April 25, 2020 by nursaudi
Sumber gambar : Winston Churchill – wikipedia

Akhirnya saya bisa menulis kembali, sejak status siaga Covid -19 diberlakukan pemerintah. Semoga menulis dan tulisan ini bisa menjadi salah satu cara untuk bisa move on dari kekhawatiran kita tentang wabah ini. Tentunya dengan tetap mematuhi dan menjalankan anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 ini. Beberapa pekan yang lalu, salah seorang tim saya di Site – Project di PT. Berau coal megirimkan pertanyaan melalui WA kepada saya, “Apa yg membuat pak Saudi bisa menjadi pribadi yg percaya diri? Baik dalam pekerjaan maupun dalam hal sosial..Dengan kepercayaan diri yg pak Saudi punya, pasti ada kata “berani”. Nah, dua hal tersebut pasti tidak mudah dijalani, pasti ada batu kerikil atau duri atau benda tajam lain yg merintangi, bpk menyikapi hal tersebut seperti apa?. Sementara saya tanya ini dulu pak, takut lancang krn pertanyaan saya menjurus ke rasa penasaran saya ke bpk yg percaya diri, berani, positif thinking, optimis dalam pekerjaan dan kehidupan sosial..”

Jadi tersandung nih. Hehe. Saya tertarik untuk sedikit mengulas pertanyaan ini khususnya pada topic tentang percaya diri. Walaupun tulisan ini hanya sebagai sebuah pengantar saja. Jawaban saya kepada beliau tentang pertanyaan percaya diri ini sebagai berikut. “Sekedar berbagi saja karena jawaban nya adalah pendapat pribadi saya. Percaya diri, saya maknai sebagai “inilah saya” dengan segala pondasi “saya” dengan segala sikap dan perilaku saya dan tentunya dengan segala hal yang menjadi tujuan saya. Diri saya adalah saya, yang dalam bersikap dan bertindak akan mendengarkan pondasi dan tujuan hidup saya. orang lain ? hanya menjadi referensi namun “saklar” nya tetap pada diri saya. Orang yang terlihat memiliki kualitas atau tingkat kepercayaan diri yang berbeda beda, sebenarnya karena banyak di pengaruhi karena faktor ini, faktor yang terlalu banyak menjadikan penilaian lingkungan dan orang lain yang masuk menjadi referensi utama. takut dinilai jelek, takut dianggap berlebihan, takut dianggap menjilat dan seterusnya. “takut dianggap” ini berbahaya pada porsi yang tidak tepat. Langkah pertama yang saya harus lakukan adalah saya harus menghilangkan “takut dianggap” ini dari orang lain. Walaupun konsekuensinya aku akan kembali “dianggap” pribadi yang cuek”. Mohon maaf terlalu banyak kata “saya”. Karena memang tulisan tersebut adalah balasan WA saya kepada tim saya tersebut.

Saya sepakat dengan tulisan John C Maxwell dalam Bukunya the 360 degree Leader, dalam buku tersebut beliau menuliskan agar kita mengurangi kekhawatiran tentang apa yang dipikirkan orang lain. James C. Humes, di “The Wit And Wisdom of Winston Churchill”, menceritakan sebuah insiden yang terjadi suatu hari di House of Commons (Majelis rendah). Sudah menjadi kebiasaan bagi para angora parlemen untuk menguraikan sesuatu secara terperinci dan kemudian Perdana Menteri diberi kesempatan untuk merespon komentar mereka. Para hari itu, seorang anggota partai sosialis menyerang Perdana Menteri Churchill, dengan menyemburkan kata kata kasar kepadanya. Saat pria tersebut berbicara, Churchill tetap bersikap tenang. Ia malah terlihat sedikit bosan. Ketika pria tersebut selesai, Churchill berdiri dan berkata, “Jika saya menghargai opini saudara yang terhormat ini, saya mungkin akan marah”.

Orang yang terlalu memikirkan penilaian atau pendapat orang lain kerap tidak terlalu berprestasi. Mereka terlalu sibuk menyenangkan orang lain. Dan yang pasti kepercayaan dirinya tersandera oleh “kemungkinan” penilaian dari orang lain tersebut. Saya pribadi pernah mengalami akan hal ini. Dan bisa jadi anda juga pernah mengalaminya. Pada awal karir saya, saya kerap lebih khawatir dengan apa yang dipikir orang tentang saya daripada melakukan apa yang saya tahu merupakan hal yang terbaik. Kekhawatiran itu membuat saya tidak bisa melepaskan potensi terbaik saya karena tersandera dengan ketakutan akan penilaian orang lain yang kurang atau salah pada diri saya. Karenanya, ada sebuah pepatah bahwa tidak mungkin kita akan mampu menyenangkan semua orang. Dan harusnya kita tidak menjadikan domain orang menilai terhadap diri kita menjadi sesuatu yang akan menghalangi diri kita untuk menunjukkan dan melakukan yang terbaik. Karena pada akhirnya, masing – masing dari diri kita harus hidup dengan diri kita sendiri. Bukan dengan orang lain. Kita yang akan menentukan masa depan kita. Bahwa memperhatikan penilaian orang lain itu benar, namun porsi yang salah akan menghilangkan kepercayaan diri kita sebagai diri kita. Saya membutuhkan waktu cukup lama untuk mengubah hal ini, namu  saya akhirnya memahami hal tersebut. Melakukan sesuatu dengan benar adalah hal yang lebih penting daripada menyenangkan atau mengesankan orang lain. Kegagalan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, lebih baik saya bertindak dengan cara yang memungkinkan saya tidur nyenyak di malam hari.

Jika kita ingin mendapatkan kredibilitas di mata para kolega kita, kita harus menjadi diri kita sendiri.  Jika kita menjadi diri kita sendiri apakah semua orang akan menyukai kita? Tidak. Namun, berpura pura menjadi sesuatu yang bukan diri kita juga tidak akan membuat semua orang menyukai kita. Hal tersebut malah akan membuat kita kurang disukai

Tetap Semangat dan selalu percaya diri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paling Banyak Dibaca

  • Buatlah target dan rencana kerja harian
    Buatlah target dan rencana kerja harian
  • Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
    Menghadapi pemimpin yang tidak efektif
  • Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
    Manfaat Program Improvement bagi organisasi dan atau perusahaan
  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
    Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan
    Bergeraklah, karena dalam setiap gerakan terdapat keberkahan

Artikel Terbaru

  • Kebijaksanaan itu lebih baik daripada pengetahuan
  • Keberhasilan itu dimulai dari apa yang Anda inginkan bukan apa yang tidak Anda inginkan
  • Manfaat disiplin waktu
  • Disiplin Waktu (1)
  • Disiplin Kerja (2)

Categories

  • Inspirasi dan Renungan
  • Manajemen dan Kepemimpinan
  • Menjadi Karyawan Hebat
  • Uncategorized
© 2021 Nur Saudi | Powered by Superbs Personal Blog theme