Sumber gambar : Internet
Saya temasuk orang yang senang menuliskan kalimat – kalimat yang memberikan inspirasi kepada saya dan biasanya saya akan sharingkan kepada orang lain melalui tulisan di blog saya maupun saya share lewat WAG yang ada di HP saya. Salah satu kalimat yang memberikan inspirasi kepada saya dari tempat saya bekerja saat ini adalah “Hidup ini adalah pilihan, diantara pilihan pilihan sulit, bagamanapun juga kita harus memilih, karena kita ingin tetap survive”. Kalimat ini sering di sampaikan oleh Pak Suprianto, Direktur Operasi kami. Barangkali Anda juga sudah sering mendengar kalimat ini, bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Dan saya katakana kepada Anda, kalimat ini memang bekerja untuk kita. Kalimat ini adalah resep untuk tetap maju ketika yang lain bisa jadi berhenti berjalan, jurus yang akan menyelesaikan pertaruangan dan tentunya alat dari sebuah keputusan untuk melahirkan sebuah solusi.
Dalam dunia kerja, dalam dunia bisnis, kita selalu di hadapkan pada pilihan pilihan di depan kita. Pilihan pilihan itu muncul karena kita memiliki sebuah target yang harus kita capai. Sedangkan untuk mencapai target itu ada sumberdaya yang kita miliki dan proses yang harus kita lalui. Dikarenakan kita menghendaki sebuah proses yang efisien dan hasil yang efektif maka akhirnya altenatif – alternatif proses itu muncul. Dan alternatif tersebut harus kita pilih. Mau tidak mau harus kita pilih. Kalau sumberdayanya dan tantanganya serba ideal, artinya sesuai dengan yang kita harapkan barangkali alternatif tersebut tidak terlalu memusingkan kita. Namun jika sumber dayanya terbatas, tantangannya banyak maka alternatif – alternatif itu akan memiliki konsekuensi yang harus kita tanggung. Dan semua kemungkinan itu ada. Nah kondisi inilah yang saya katakan bahwa mau tidak mau, walaupun semuanya pilihan sulit, tetap harus kita pilih salah satunya. Karena dengan pilihan itu kita akan tetap berjalan walaupun harus dengan tertatih menuju garis finish.
Dan konsep memilih itu berlaku di semua lini kehidupan kita. Dalam kehidupan pribadi kita misalnya. Saya ingat benar, saat SMA dulu, Abah saya mengatakan, “Semua tergantung pilihanmu, jika kamu ingin menjadi juara kelas, maka kamu harus belajar keras lagi”. Jika kita menginginkan sesuatu yang lebih baik maka kita harus melakukan sesuatu lebih baik dan kita harus memilih itu. Kita tidak lepas dari tahap tahap pemilihan yang telah , sedang maupun akan kita lakukan. Kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Memilih ini tidak berdiri sendiri, ada keputusan yang dihasilkan dan ada tanggung jawab yang akan mundul dan harus kita hadapi. Dr. Ibrahim Elfiky, dalam bukunya terapi berpikir positif mengatakan bahwa ketiga hal ini menjadi tiga kekuatan sebagai sumber keseimbangan dan berpikir positif dalam hidup. Tiga kekuatan ini tidak bisa dipisahkan, jika dipisahkan maka akan terjadi ketidak seimbangan dan akan mengundang rasa frustasi. Setiap keputusan yang diambil adalah hasil dari pilihannya. Persoalannya terletak pada keberanian bertanggung jawab. Bisa jadi seseorang menyadari dirinya sengsara, tetapi tidak tahu bahwa kesengsaraanya merupakan hasil pikiran dan pilihannya sendiri sehingga ia tidak merasa harus bertanggung jawab.
Kita akan tetap berjalan maju, akan menyelesaikan perjalanan itu dan akan memenangkan pertandingan itu ketika kita siap bertanggung jawab dengan keputusan yang telah kita ambil dan keputusan itu adalah pilihan kita. Kita sadar dengan pilihan itu, kita telah menganalisa pilihan itu dan kita tenag mengukur serta menimbang pilihan itu. Didasari atau tidak, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita bersumber dari pilihannya. Cara Anda duduk, tidur, berbicara, bersikap, makan dan sebagainya adalah pilihan Anda sendiri. Sebagian besar tindakan kita bergerak secara spontan tanpa didasari proses berfikir. Karena, yang demikian itu telah menjadi bagian dari program pribadi dan juga pilihan yang sudah menjadi kebiasaan. Kita menggerakkannya tanpa berfikir panjang dan tanpa evaluasi. Seorang murid yang tidak mau belajar telah mengambil keputusan dan memilih untuk tidak belajar. Dan tentunya harus siap dengan hasil yang kurang memuaskan di saat pembagian Raport di akhir semester nantinya. Begitu pula seorang perokok yang telah mengambil keputusan dan memilih untuk merokok. Berbagai penyakit yang menyerangnya adalah akibat dari pilihannya sendiri.
Wanita hamil yang gemar merokok akan berakibat kehilangan janin yang di kandungnya pada bulan keenam karena pilihan dan gaya hidupnya. Seorang direktur yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memiliki waktu untuk keluarganya telah memilih kesibukan itu dalam hidupnya. Karena itu mungkin sang istri akan meminta cerai darinya. Seorang juara olahraga yang tidak berlatih lagi akan menuai kekalahan dan kegagalan. Semua itu terjadi karena pilihan sendiri. Orang yang suka menggunjing orang lain akan tidak dipercaya oleh orang – orang disekitarnya.
Sehingga jika kita perhatikan, semua aspek kehidupan kita saat ini, seluruhnya adalah hasil pilihan kita pada masa lalu. Anda mungkin memilih bangun pagi untuk Solat Subuh atau memilih tidur larut malam sehingga membuat Anda sulit bangun untuk melaksanakan Solat Subuh. Anda mungkin memilih menjadi orang toleran dan sebaliknya. Andalah yang memilih menjadi pribadi yang jujur atau pembohong, berhasil atau gagal, berfikir positif atau negatif, yang focus pada solusi atau berkubang dalam kesulitan dan memperhatikan kesehatan atau tidak.
Semua yang Anda kerjakan adalah pilihan yang awalnya ada dalam pikiran Anda. Anda memilikirkan, melakukan dan mengulanginya sehingga menjadi kebiasaan. Jika sudah demikian, kebiasaan itu akan berjalan secara spontan. Albert Einstein berkata, “Pilihan Anda saat ini adalah awal kehidupan Anda yang baru”. Confusius berkata, “kekuatan terbesar dalam hidup ini adalah kekuatan memilih”. Bernard Shaw juga berkata, “Pilihan yang menentukan arah kehidupan kita, bukan keadaan”. Anda bebas memilih pikiran, cara mengatasi persoalan dan cara pandang terhadap masalah. Hidup ini sederhana, tapi kita sering membuatnya rumit dan kompleks. Tinggal Pilih, melahirkan keputusan dan siap tanggung jawab dengan putusan tersebut.
Tetap Semangat dan Sukses Selalu