Hormatilah orang lain dan jadilah terhormat

Hormatilah Orang Lain untuk Menjadi Orang yang Terhormat | Nusa Daily
Sumber gambar : nusadaily.net

Artikel ini saya tulis karena saya tertarik dengan sebuah topik bacaan selama dalam penerbangan saja dari Jakarta Ke Balikpapan pada tanggal 28 April 2019 malam hari. Saya membiasakan diri setiap perjalanan dinas membawa buku bacaan sebagai teman perjalanan dan untuk mengisi waktu luang selama dinas, dengan membaca. Satu topik yang saya baca adalah tentang konsep Menghormati orang lain. Sebuah kalimat yang bisa jadi adalah kalimat yang paling banyak kita dengar dari kedua orang kita dan guru guru kita. “Hormatilah orang lain”. Ya, pada prinsipnya menghormati orang lain adalah dengan memberi penghormatan dan penghargaan tinggi pada orang tersebut. Dan saya yakin semua agama dan semua kepercayaan apapun tentang kehidupan ini akan memberikan pelajaran yang sama tentang bagaimana kita seharusnya menghormati orang lain.

Namun, perilaku tidak hormat kepad orang lain ini semakin merajalela dalam masyarakat kita. Orang tidak mengerti pentingnya menghormati sesama, bahkan pada tingkat yang paling mendasar sekalipun. Anak anak tidak menghormati orang tua mereka, bahkan terkadang miris kalau melihat berita atau membaca berita tentang anak yang tega menyakiti orang tua mereka dan bahkan ada yang sampai tega menghabisi nyawa mereka. Sebagian anak berbohong kepada orang tua mereka dan sebagian lagi menyumpah dan terang terangan memberontak di depan orang tua mereka. Para atlet yang meludahi dan menyerang wasit. Budaya saling mengejek yang seolah menjadi biasa, apalagi di negara kita yang baru saja melakukan pesta demokrasi dengan menyelenggarakan pemilu serentak untuk menentukan wakil rakyat dan presiden serta wakil presiden. Sedih sekali, kalimat kalimat hujatan dan ejekan yang ditujukan kepada lawan politiknya baik yang dilakukan oleh elit elit politiknya maupun oleh masyarakat pendukung nya. Seolah mengejek sudah menjadi hal biasa hingga harus diterapkan sebagai hukuman. Para politisi hanya berfikir untuk “menjelekkan lawan” dan hal itu dianggap sebagai bagian dari permainan. Bahkan sampai terdapat sebuah anekdot “Tidak seorangpun berharap politisi mengatakan kebenaran”. Pengacara yang tidak memiliki kaidah penghormatan kepada orang lain ini memiliki harga diri yang rendah karena mereka dikenal selalu melakukan apa saja yang dilakukan tanpa memperdulikan prinsip prinsip keadilan.

Jika kita berdiskusi dengan orang yang bisa jadi memiliki rasa hormat yang kurang atau bahkan tidak memiliki rasa hormat sama sekali kepada orang lain, mereka akan bertanya, “Memangnya kalau saya seperti ini –Kurang atau tidak menghormati orang lain- apa ruginya buat saya?”. Saya mengatakan, bahwa harga yang harus di bayar karena tindakan tidak menghormati tidak selalu dapat langsung diketahui, tapi bukan berarti tidak perlu di bayar. Harus kita sadari bahwa masyarakat cenderung menyembunyikan dampak serta konsekuensi perbuatan tidak hormat, sehingga kita mengira bahwa jika kita melakukan tindakan yang tidak menghomati orang lain, kita bisa melepaskan diri dari perbuatan tersebut. Yang benar adalah, hal itu tidak akan pernah terjadi. Perbuatan itu akan mengejar kita cepat atau lambat. Seseorang yang paham tentang penghormatan akan memahami bahwa dalam menghormati orang yang sedang anda hadapi, berarti anda menghormati diri anda sendiri, keluarga anda, kelompok kerja anda, serta kelompok kelompok lain. Bahkan bangsa anda. Mengapa kita akan sepakat bahwa Jepang adalah negara yang penuh dengan penghormatan terhadap siapapun manusia yang datang ke negara tersebut?. Karena masyarakatnya, hampir semuanya, kalaupun ada, hanya sedikit, memberikan penghormatan yang tinggi dan penghormatan yang sebenar benarnya kepada orang lain.

Hormatilah Office Boy atau Pemotong Rumput di kantor anda

Dalam satu sesi pelatihan yang saya ikuti, saya diminta menyebutkan orang – orang yang berjasa bagi saya di kantor, orang orang yang membantu saya di kantor. Dan saya mulai lah menuliskan nama nama orang – orang yang berada di kantor yang banyak membantu saya. Atasan saya, rekan kerja saya, anak buah saya dan direksi saya masuk dalam catatan saya. Saya serahkan catatan itu kepada fasilitator dan dalam kesimpulan sesi tersebut fasilitator memberikan catatan kritis kepada saya “Anda perlu mengevaluasi tentang cara anda melihat orang lain dan akhirnya bagaimana parameter anda menilai orang lain sehingga mereka layak untuk anda hormati. Bukankah Office Boy dan pemotong rumput itu juga bagian dari tim anda di kantor dan mereka bukankah memberikan bantuan juga kepada anda, siapa yang menyiapkan meja dan kursi anda setiap pagi, siapa yang meyediakan minuman anda setiap hari, siapa yang membelikan makanan kepada anda setiap hari. Bukankah, pekerjaan pekerjaan itu tidak anda lakukan sendiri..?”. saya terhenyak, dan sadar bahwa memang benar, saya salah dalam memandang orang. Dan sejak saat itu, berprinsip, bahwa siapapun manusia yang berinteraksi dengan saya, mereka adalah orang yang layak untuk saya hargai dan saya hormati.

Dan bahkan saya mulai merubah cara saya berkoordinasi dengan tim saya, saya selalu memulai koordinasi dengan membuka diskusi dari mereka. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan sesuatu. Karena salah satu wujud penghargaan dan penghoratan kepada orang lain adalah dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara tentang seuatu.  Pada dasarnya, hal tersebut menunjukkan bahwa saya menghargai masukan dari setiap orang. Saya meminta kepada tim saya untuk mengingatkan saya jika saya tidak memulai koordinasi harian dengan tanpa memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara. Ini adalah sebuah bentuk penghormatan kepada orang lain. Kita dapat bersikap jujur tanpa harus merendahkan atau mengecilkan orang lain. Tapi, langkah pertama untuk melakukannya adalah dengan mendengarkan mereka.

Meskipun pelajaran ini kedengarannya sederhana, tapi ia menjadi masalah yang sangat besar bagi kebanyakan orang, terutama para pengawas dan orang orang yang sukses, orang orang yang telah memiliki jabatan dan anak buah. Kadang kadang orang yang sudah berhasil merasa berhak untuk tidak mendengar siapapun karena mereka merasa sudah “sampai”. Mengutip apa yang disampaikan oleh Brian Klemmer, “Tidak ada yang lebih penting selain kebenaran. Semakin anda berhasil semakin banyak masukan yang akan anda butuhkan agar anda bisa bertahan. Mungkin anda pernah mendengar peribahasa kuno “Semakin besar mereka, semakin keras mereka jatuh”. Saya lebih suka mendengar saran dan petunjuk orang lain serta menjaga buah kerja saya daripada kehilangan semua karena kesombongan dan kebanggaan”.

Menghormati dengan melakukan hal sedernaha

Jika anda sepakat, maka dari pemaparan saya diatas maka berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih banyak mendengarkan mereka adalah sebuah cara sederhana bagaimana kita menghormati orang lain. Mendengarkan dengan sungguh sungguh menunjukkan bahwa anda menghormati orang yang sedang berkomunikasi dengan anda. Dan tentu saja, anda selalu belajar jauh lebih banyak dengan mendengarkan ketimbang dengan berbicara. Menepati perjanjian anda dengan orang lain walaupun kecil juga merupakan sebuah penghormatan kepada orang lain. Karenanya janji yang kita sampaikan kepada orang lain akan selalu diingat oleh orang lain sekalipun menurut kita adalah sesuatu yang tidak perlu kita ingat. Dan orang lain akan merasa terhormat jika kita menepati apa yang kita ucapkan, sekalipun untuk perkara yang kecil. Saya berusaha membuat sebuah catatan kecil dalam smartphone saya ketika saya membuat sebuah janji kepada rekan kerja, kepada jamaah dan binaan binaan saya. Saya tidak mau melewatkan janji yang telah saya sampaikan kepada mereka. Dan jika saya tidak bisa hadir memenuhi janji yang telah saya ucapkan kepada mereka, saya akan sampaikan permohonan maaf saya dan saya memberikan konfirmasi kepada mereka. Karenanya pula, kita harus selektif untuk mengucapkan janji janji yang mana bisa kita penuhi dan mana yang tidak dapat atau tidak pasti kita penuhi.

Datang tepat waktu, entah untuk sebuah rapat atau pulang ke rumah setelah bekerja adalah tindakan untuk menghormati orang lain. Orang biasanya tidak ambil pusing tentang sebuah keterlambatan. Dan tahukan anda, bahwa sikap seperti ini adalah menunjukkan bahwa apa yang harus mereka kerjakan lebih penting dari apa yang dikerjakan oleh orang lain. Dan saya dan Anda adalah orang yang tidak suka jika dianggap penting oleh orang lain bukan ?. Saya terkadang kalau ingat dulu bimbingan tugas akhir atau skripsi dengan dosen pembimbing di kampus, dari komitmen yang sudah di sampaikan kepada saya, dan ternyata ada banyak juga mahasiswa yang lain seperti saya, jam 09.00 wib janjian bertemu dengan dosen. Namun sampai jam 10.30 wib kami menunggu belum ada kepastian dari sang dosen. Dan pemberitahuan pun tidak ada. Dan kebanyakan dari kami kesal dengan hal itu. Jika kita menghormati orang lain, maka pastikan kita datang tepat waktu pada jam yang sudah di komitmenkan bersama.

Berbicara dengan sopan kepada orang lain pun tindakan untuk menghormati orang lain. Memberikan pujian dengan tulus juga sebuah sikap penghormatan yang baik kepada orang lain. Manusia itu fitrahnya senang jika mendapatkan pujian, sebuah pernghormatan dan penghargaan akan kita rasakan jika kita dipuji oleh orang lain. Senang kita rasanya. Demikian pula harusnya sikap kita kepada orang lain. Jangan pelit memberikan pujian kepada orang lain. Kepada anak anak kita, istri kita, tetangga kita, rekan kerja di kantor kita dan siapapun yang berinteraksi dengan diri kita. namun bagi sebagian orang tidak pernah memberikan pujian kepada orang lain. Dan itu adalah sikap yang tidak menghormati. Dan kebanyakan sikap tersebut adalah dimiliki oleh mereka yang sudah menjadi “bos” mereka yang merasa sudah “sampai” tadi. Walaupun tidak semuanya, namun yang lebih banyak terjadi adalah demikian. Selalu ada sesuatu yang baik dalam diri seseorang, entah itu ketulusan, tekad atau jiwa yang penuh dengan semangat. Mungkin menurut anda dan sebagian orang beberapa orang tidak layak untuk memiliki sifat tersebut. Justru malah itu bisa menjadi alasan untuk memperbaiki dan menghormati mereka. Taburlah benih benih kehormatan dalam diri mereka tanpa mereka sadari. Hal itu akan membuat anda kelihatan baik.

Ringkasnya dari tulisan ini adalah apa yang sudah kita lakukan untuk memberikan penghormatan dan penghargaan kepada orang lain ?. kita pastinya sudah menyadari dan mengetahuinya apa apa yang seharusnya kita lakukan untuk memberikan penghormatan kepada mereka. Karena kita juga memiliki keinginan yang sama di berikan penghormatan dan penghargaan dari orang lain juga kok. Karenanya dalam sebuah pelatihan ketika ada seorang peserta yang bertanya kepada saya “ bagaimana kiat yang efektif bagi kita agar kita selalu menghormati orang lain ?” saya mengatakan “Jadilah orang lain itu, apa yang akan diharapkan dari diri anda”. Dengan begitu kita akan selalu mawas dan memberikan penghormatan dan penghargaan kepada orang lain. Dengan sebenar benarnya.

Tetap semangat

Leave a Reply

Your email address will not be published.