Nikmatilah pembicaraan itu

Pria Dan Wanita Muda Menikmati Percakapan Ilustrasi Stok - Unduh Gambar  Sekarang - iStock
Sumber gambar : www.istockphoto.com

Saya selalu tertarik mengamati perilaku orang – orang di sekitar saya. Saya mempelajari situasinya dan saya belajar sesuatu interaksi tersebut. Pembicaraan antara kita dengan orang lain menjadi sebuah fitrah dalam kehidupan kita. Kita tidak akan pernah melakukan sehari 24 jam tanpa melakukan pembicaraan kepada orang lain. Kecuali kita sendirian di sebuah pulau terpencil di tengah Samudra. Dan pembicaraan yang kita lakukan bersama dengan orang lain ini pun menjadi sebuah pelajaran untuk keberhasilan kita. Karena kesempatan, kebaikan, motivasi dan inspirasi itu akan kita dapatkan setiap kali kita melakukan pembicaraan kepada orang lain. Setiap kali. Masalahnya adalah karena kita tidak bisa menikmati pembicaraan itu akhirnya kita melewatkan manfaat – manfaat yang besar dari setiap kita melakukan pembicaraan kepada orang lain tersebut. Strategi sederhana ini telah membuahkan hasil yang cukup bermakna bagi setiap orang yang saya tahu pernah mencobanya. Paling tidak saya sudah melakukannya. Hasil yang hampir langsung terlihat adalah meningkatnya kesabaran, bertambahnya perspektif, dan sebagai keuntungan sampingan, mendapat respek dari orang lain dan merasa syukur yang lebih besar.

Strategi ini sendiri sangatlah sederhana. Tak lebih dari sekedar mengambil jeda – bernafas – setelah orang yang berbicara dengan kita mengakhiri kata – katanya. Ingat, setelah orang lain mengakhiri kata – katanya. Saya pertama kali belajar strategi ini pun butuh energi. Dalam satu kesempatan diskusi dengan istri, Ketika terdapat sebuah topik pembicaraan yang saya tidak setuju terhadap perkataan istri saya, maka saya cepat – cepat memotong nya. Cepat – cepat ingin mengatakan bahwa “bukan begitu” dan seterusnya. Pertama kali melakukan, kita akan merasakan seolah – olah jarak waktu antara suara kita akan lama sekali – tetapi dalam kenyataan, lamanya tak lebih dari sedetik. Rasanya ada keheningan yang canggung saat kita melatih terapi ini. Namun kita akan terbiasa dengan kekuatan dan keindahan bernafas, dan juga akan menghargainya. Bernapas akan membawa kita lebih dekat kepada lawan bicara kita dan memperoleh lebih banyak manfaat dari hampir setiap orang yang kita temui. Kita akan menemukan bahwa menyimak pembicaraan seseorang adalah hadiah yang paling langka dan paling berharga yang dapat kita berikan. Dan tentunya kunci terapi ini yang dibutuhkan adalah niat dan perbuatan.

Bila mengamati percakapan disekitar kita, kita akan tahu bahwa seringkali yang sebagian besar di antara kita lakukan hanyalah menunggu kesempatan kita untuk berbicara. Kita tidak sungguh – sungguh mendengarkan orang lain, hanya menanti celah untuk mengungkapkan pandangan kita. Kita sering kali memutus kalimat orang, atau berkata seperti “ya ya” atau “saya tahu”, sangat sering, mendesak orang untuk cepat cepat menyelesaikan kalimatnya sehingga kita dapat mengambil giliran kita. Seperti yang saya lakukan kepada istri saya di atas. Kadang – kadang kita melakukan pembicaraan lebih seperti bermainn ping pong, bukan menikmati atau belajar dari pembicaraan itu.

Bentuk komunikasi yag merusak ini membuat kita terdorong untuk mengkritik sudut pandang orang lain, bereaksi secara berlebihan, salah paham, mengaitkan motif yang salah dan membentuk opini, semua ini terjadi bahkan sebelum teman bicara kita mengakhiri kalimatnya. Tak heran kita sering merasa jengkel, terganggu dan sakit hati satu sama lain. Kadang – kadang, bila kemampuan mendengarkan kita payah, punya teman pun sudah hebat. Ketika saya memahami terapi ini, saya berusaha melakukannya menjadi seorang lawan bicara yang menikmati pembicaraan dengan lawan bicara saya. Namun saya butuh waktu dan energi, dan usaha saya tidak sia – sia. Saya sudah mulai terbiasa, walaupun dalam beberapa situasi masih belum lulus ujiannnya. Haha. Namun yang saya rasakan, Ketika kita menghabiskan Sebagian besar hidup kita dengan menunggu giliran untuk berbicara. Bila Anda seperti saya, Anda akan mendapatkan kejutan yang menyenangkan berupa reaksi yang lebih lembut dan pandangan tak menyangka Ketika Anda membiarkan orang lain selesai mengeluarkan pikirannya sebelum Anda melakukannya. Seringkali, kita akan mendapati bahwa ini adalah pertama kalinya orang tersebut merasa didengarkan. Kita akan mendapatkan rasa lega yang berasal dari orang yang kita ajak bicara – dan rasa jauh lebih tenang, lebih tidak tergesa – gesa antara kita dan teman bicara kita. Tak perlu cemas kita tak akan mendapat giliran berbicara – kita akan mendapatkannya. Dalam kenyataannya, kita akan lebih dihargai untuk berbicara karena orang yang kita ajak bicara akan menangkap respek dan kesabaran kita dan akan mulai melakukan hal yang sama.

Mari kita meniklati pembicaraan kita dengan orang lain.

Selamat mencoba

Leave a Reply

Your email address will not be published.