Sikap yang salah terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita, tidak memberikan keuntungan bagi kita

PENGERTIAN SIKAP, UNSUR DAN CARA MENGUKUR SIKAP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Sumber gambar : Internet

Kali ini saya masih menulis tentang pengaruh dan kekuatan sikap kita terhadap apapun situasi yang berada di sekitar kita. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain atau dalam suatu organisasi yang kita tempati, dalam perusahaan tempat kita bekerja misalnya, kaidah ini masih akan berlaku. Dan masih sangat relevan terjadi. Kaidah ini bukan teori semata, namun ini sudah terbukti, dan saya yakin bahwa kita pernah melakukannya. Bahwa sikap kita terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita tidak akan memberikan keuntungan bagi kita. Saya akan memberikan sebuah pengalaman saya, bagaimana kaidah ini bekerja. Sebagai seorang manajer HRD, salah satu aktivitas yang saya lakukan adalah menjadi pewawancara calon karyawan bagi perusahaan kami PT. Ricobana Abadi. Dari beberapa kali wawancara yang saya lakukan terdapat pengalaman yang menjadi bukti kaidah ini bekerja.

Suatu ketika, seorang kandidat operator alat berat menuju ke meja di depan saya. “Siapa nama Anda?” saya mengawali sesi wawancara tersebut. “Saya Hendro Pak Saudi”. Ternyata dia sudah mengenal saya. Beliau tahun 2009 pernah bertemu dengan saya saat mengikuti Kursus Pembinaan Mental PT. Pamapersada Nusantara. “Anda melamar posisi apa saat ini dan punya pengalaman dimana saja?” saya melanjutkan pertanyaan kepada nya. Hendro ini merupakan operator yang memiliki pengalaman kerja cukup mumpuni. Sesi wawancara pun berjalan dengan baik. Beberapa pertanyaan saya tentang metode teknik pengoperasian unit yang saya berikan, mampu dijawab dengan baik. Pertanyaan seputar power train atau rangkaian penggerak tenaga, instumen panel, safety operasi dan P2H pun bisa di jelaskan dengan baik oleh beliau. Sampai saya pada pertanyaan “kenapa dalam tempo 8 tahun ini anda sering kali pindah pindah kerja dan kenapa sekarang ingin  bergabung di PT. Ricobana Abadi?”. Ketika saya memberikan pertanyaan ini, beliau terlihat diam beberapa saat dan menarik nafas dalam.

“Saya salah ternyata selama ini Pak. Ternyata pindah pindah kerja tidak memberikan keuntungan apapun. Karena kenyataannya saya sampai saat ini juga masih menjadi operator. Dan bahkan sekarang pun saya melamar di perusahaan tempat Bapak bekerja juga masih sebagai operator. Teman teman saya seangkatan fresh operator dulu di Pama, sudah banyak yang menjadi pengawas, bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi supervisor. Saya menyesal pak dan saya akan komitkan kembali untuk memulai dari awal kembali. Semoga saya bisa bergabung bersama dengan bapak”. Kemudian saya menyampaikan beberapa hal kepada beliau. “sebenarnya tidak menjadi masalah soal mau pindah kerja berapa kali dalam beberapa tahun, karena masing – masing orang memiliki alasan untuk itu. Namun alasan inilah yang menentukan apakah pindah pindah perusahaannya itu menjadi benar atau tidak, menjadi baik atau tidak dan menjadi perlu atau tidak. Alasan ini adalah niat atu motivasinya pindah seperti apa. Kebanyakan dari kawan kawan operator selama saya wawancara dalam proses recruitmen operator ini, alasan mereka pindah kerja adalah karena sebuh alasan yang tidak tepat. Sehingga pindahnya mereka ke perusahaan yang lain itu tidak benar. Resign nya mereka dari perusahaan sebelumnya akhirnya menjadi tidak benar. Dan jika hal itu terjadi, maka dia telah mengawali bekerja di tempat yang baru dengan niat yang tidak benar. Jika hal itu tidak dilakukan perubahan pada dirinya maka hal yang sama akan berlaku kembali di perusahaan atau di tempat yang baru. Itulah akhirnya yang menyebabkan akhirnya operator sering pindah perusahaan dan keluar masuk perusahaan.”

Saya bertanya kepada beliau tentang alasan mengapa dulu resign dari PT. Pamapersada, beliau mengatakan bahwa saat itu dia merasa kecewa dengan ketidak adilan yang beliau rasakan tentang kenaikan grade operator di PT. Pamapersama. Kenapa rekan seangkatannya sudah bisa naik grade sedangkan dia belum bisa naik grade. “Saya merasa di perlakukan tidak adil Pak, sepertinya karena faktior kedekatan operator dengan pengawas yang banyak dijadikan dasar seorang operator naik grade”. Saya katakan kepada beliau “Seberapa anda yakin dan apakah memang seperti itukah kebenarannya?. Saya rasa tidak demikian. Ada beberapa alasan yang bisa saya sampaikan kepada anda. Pertama, Pama perusahaan yang besar dengan sistem yang sudah cukup stabil, termasuk dalam hal penentuan kenaikan grade operator ini. Jikapun dalam pelaksanaannya terdapat hal hal yang menyimpang, saya yakin tidak sampai pada sebuah kesimpulan bahwa naik tidak nya grade seorang operator itu karena kaftor kedekatan semata. Pasti ada alasan mengapa anda menjadi salah satu dari operator yang tidak naik grade tersebut. Kedua, justru kalau menurut saya, karena sikap anda yang seperti itu lah yang menjadikan sesuatu yang normal berlaku menjadi tidak normal berlaku dan menjadi semakin buruk menurut pandangan anda. Berbicara tentang orang yang pindah pindah perusahaan karena cara pandang mereka yang salah akan memberikan kerugian bagi dirinya. Mereka jika tidak mengubah cara pandang mereka terhadap sesuatu yang tidak mereka sukai karena tidak sesuai dengan keinginan mereka itu, akan terus terbawa pada tempat yang baru nanti, dan akan terjadi kejadian yang sama. Ketidak sukaan pada apa yang mereka lihat. Bukan pada apa yang sebenarnya salah dengan diri mereka”.

Terlihat wajah beliau menyetujui nasehat nasehat dari saya. Saya melanjutkan, “Bekerja di manapun kita berada, di perusahaan manapun pasti akan bertemu kondisi dan situasi yang sama seperti yang anda alami. Sesuatu yang tidak sesuai dengan keingingan kita. Tidak sesuai dengan harapan kita. Memang banyak di antara kita dalam mensikapi ketidak sesuaian itu yang menentukan apakah menjadi masalah atau tidak. Bukan pada apa yang tidak sesuai tadi. Namun sikap kita terhadap sesuatu tersebut. Rekan rekan seangkatan kita tentunya yang memiliki sikap yang positif akan melewati proses dengan baik dan mendapatkan masa kerja yang terus bertambah dengan tetap bertahan di perusahaan yang sebelumnya. Karir yang semakin baik pastinya. Sedangkan kita yang suka gonta ganti perusahaan atau pekerjaan karena salah sikap kita dalam mensikapi situasi tersebut masa kerjanya selalu ter reset, dimulai lagi dari awal. Karir yang tidak bergerak naik. Sikap kita yang benar terhadap situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita akan memberikan keuntungan bagi kita. Sedangkan sikap yang salah, sama sekali tidak akan memberikan keuntungan bagi kita.”

“Benar sekali pak Saudi, selama ini saya memiliki sikap itu. Sikap yang salah dalam mensikapi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Salah satu contohnya juga yang baru saya alami 5 bulan yang lalu ketika saya memutuskan resign dari perusahaan terakhir saya bekerja. Saya resign gara gara saya merasa kecewa juga dengan manajemen. Karena saya mendapatkan kabar dari rekan rekan operator kalau gaji Office Boy di kantor lebih besar dari operator yang bekerja di lapangan. Kami semua resah, kami semua protes kepada pengawas. Beberapa kali kami di sampaikan oleh pengawas bahwa tidak benar isu isu tersebut. Fokus saja dengan pekerjaan kami, manajemen memiliki sistem dan mekanisme tersendiri. Namun kami tetap saja tidak percaya, diskusi kami memanas saat supervisor kami menyampaikan kepada kami, mau kami apa sebenarnya. Beberapa rekan saya hari berikutnya tidak masuk kerja. Mereka mundur kerja. Resign karena kekecewaan tersebut. Dan akhirnya saya pun ikut ikutan. Saya pun ikut resign”. Beliau menimpali nasehat saya dengan penuh penyesalan.

Saya kembali mengatakan kepada nya “Lantas apa yang anda dapatkan ketika anda memutuskan hal tersebut. Apakah benar bahwa gaji OB itu lebih besar dari gaji anda sebagai operator?, apakah benar sikap anda memutuskan seperti jika memang seandainya gaji OB tersebut lebih besar dari anda tanpa anda mengetahui apa yang mendasari manajemen memberikan gaji lebih tersebut kepada OB tersebut. Namun pada intinya bahwa sikap anda lah yang menentukan pada akhirnya anda akan mendapatkan apa dan menjadi apa. Sikap yang salah selalu akan mendatangkan penyesalan di kemudian hari. Bukankah di dalam tulisan anda pada formulir yang kami berikan tersebut anda mengatakan bahwa anda sangat membutuhkan pekerjaan untuk memberikan nafkah kepada anak dan istri anda yang sudah 5 bulan nganggur. Dapur yang masih ingin mengepul. Artinya apa, anda gadaikan jaminan ketenangan kehidupan anda, istri dan anak anak anda dengan sebuah sikap yang seharusnya tidak anda lakukan. Emosi yang tidak tepat anda menjadikan ketenangan, kecukupan dari kehidupan keluarga anda. Sekarang anda menyesal dan sudah seharusnya anda menyesal”.

Mengutip perkataan seorang filsuf Yunani, sikap kita yang akan menentukan masa depan kita memang sangat relevan dan masih relevan untuk kita jadikan acuan dan referensi dalam kehidupan kita. Kalau saya sebagai seorang muslim paling tidak yang saya ketahui ada dua kaidah berkaitan dengan hal ini. Yang pertama adalah kaidah bahwa apapun yang kita lakukan, baik yang baik maupun yang buruk akan mendapatkan balasan dari Alloh SWT. Seperti yang terdapat dalam Al Quran Surat Al Zalzalah ayat 7 dan 8. “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerejakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”. Dan yang kedua adalah dalam Al Quran Surat Al Baqarah Ayat 216 yang menyatakan “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kami tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kami menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Bismillah, semoga kita menjadi pribadi yang selalu memiliki sikap positif bahkan terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita dan sesuatu itu tidak sesuai dengan keinginan kita. Karena sikap kita yang salam merupakah sebuah investasi keburukan yang suatu saat akan kita petik hasilnya dan kita selalu serahkan semuanya kepada Alloh dengan sikap dan belajar ikhlas, karena bisa jadi sesuatu yang tidak sesuai dengan diri kita sesungguhnya sesuatu yang baik bagi kita.

Tetap semangat

Leave a Reply

Your email address will not be published.