Tindakan kita akan mengikuti pikiran kita

Cara Menyelaraskan Hati dan Pikiran agar Bisa Bekerja Sama
Sumber gambar : wikiHow

Kaidah ini berbicara tentang kekuatan pikiran. Apa yang ada dalam pikiran kita dalam mensikapi sesuatu yang terjadi atau apa yang akan kita lakukan, demikian pula apa yang terjadi dan akan kita lakukan. Artinya jika pikiran kita mengatakan dan menetapkan kondisi sesuatu yang terjadi pada diri kita atau apa yang kita lakukan merupakan sesuatu yang positif maka kita pun akan memiliki sebuah pondasi dalam motivasi yang positif, yang akhirnya membuat perkataan kita yang positif, senyum yang positif , langkah yang positif dan kerja kerja yang positif. Demikian pula sebaliknya, jika pikiran kita menetapkan kondisi sesuatu yang terjadi pada diri kita atau apa yang akan kita lakukan merupakan sesuatu yang negatif maka kita pun  akan memiliki pondasi dalam motivasi yang negatif, yang akhirnya membuat perkataan kita yang negatif, beratnya wajah kita memberikan senyuman kepada orang yang berada di sekitar kita dan sulitnya kita melakukan tindakan tindakan yang positif.

Sebenarnya kekuatan pikiran ini bukan hanya akan memberikan efek jangka pendek pada masalah yang saat ini atau pada kondisi yang saat ini terjadi pada diri kita. Namun efefk dari kekuatan pikiran ini akan memberikan efek jangka panjang terhadap diri kita. Dan ini bisa menjadi sebuah investasi kebaikan yang akan terus menerus kita ambil manfaat darinya atau sebaliknya efek ini akan menjadi sebuah investasi keburukan yang akan menyengsarakan anda. Ya, di mulai dari bagaimana kita menetapkan dalam pikiran kita akan sesuatu akan memberikan efek yang sedemikian besar, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Beberapa hari yang lalu saya menjadi fasilitator sebuah pelatihan kepada mahasiswa mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, dalam salah satu sesinya seorang pembicara, Ustad Usep Badruzzaman menyampaikan sebuah materi tentang marketing langitan. Dalam satu topik beliau menjelaskan tentang istilah bahasa alam semesta dalam kehidupan kita. Sesuai dengan topik tulisan saya kali ini. Beliau memberikan sebuah Ilustrasi. Jika anda pada suatu malam seorang diri berada di sebuah bangunan 3 lantai, ya, anda seorang diri. Kemudian listrik mati pada malam itu dan di luar hujan sangat deras turun ke bumi. Pada saat suasana gelap dan mencekam tersebut anda ingin buang air kecil. Anda takut untuk pergi ke kamar mandi karena jangan jangan ada hantu di lorong selasar menuju kamar mandi tersebut. Karena memang anda sudah kebelet untuk buang air kecil maka mau tidak mau anda akan tetap berjalan menuju ke kamar mandi di lorong rumah tersebut sekalipun anda harus melawan ketakutan anda. Maka kemudian anda berjalan pelan pelan dengan dada berdebar karena takut akan adanya hantu yang mengganggu anda. Dan benar adanya, dari beberapa langkah menuju kamar mandi itu terdengar suara orang sedang mandi, “Byur Byur”, maka seketika anda tentunya akan melafadzkan atau mewiridkan ayat ayat Al Quran tertentu atau anda akan mengucapkan ayat kursi. Sambil berjalan perlahan menahan ketakuan anda, anda mengucapkan ayat kursi tersebut. Walaupun mulut anda membaca ayat kursi namun pikiran anda mengatakan “Duh, aku takut sekali, kenapa terdengar suara seperti itu, kenapa lampunya tidak segera menyala dan hujannya segera berhenti…” pikiran anda mengatakan bahwa anda takut dan anda akan mendapatkan buah ketakutan anda sekalipun mulut anda mengucapkan ayat kursi. Jika hal itu terjadi pada kita, maka kita akan tetap mendapatkan buah ketakutan kita, keringat dingin tetap akan menyelimuti badan kita, kaki kita akan terasa berat melangkah, nafas dan aliran darah kita mengalir tidak normal dan mata kita akan lebih menyiapkan ketakutan atas apa yang sejatinya kita lihat. Tikus yang keluar dari kamar mandi pun akan menjadi bayangan hitam besar yang berjalan keluar kamar mandi tersebut. Itu adalah buah ketakutan kita. Sekalipun mulut kita mengatakan “aku tidak takut” dengan membaca ayat kursi tersebut.

Itulah kekeuatan pikiran, akan mempengaruhi diri kita, panca indera kita, langkah kita, gerakan kita, waktu waktu yang kita lewati akan di pengaruhi oleh apa yang telah kita tetapkan dalam pikiran kita. Jika anda terus bawa pikiran ketakutan ini dalam waktu yang lama maka selamanya kita akan dihantui dengan ketakutan kita. Efek yang lain tentunya akan mengikuti, dari sebab ketakutan tersebut. Barangkali anda akan menunda pertemuan dengan klien atau customer anda karena perjalanan malam hari yang akan anda lakukan karena klien anda minta bertemu dengan anda tidak bisa anda penuhi, karena anda tidak menemukan orang sebagai teman perjalanan anda. Karena anda ketakutan jika seorang diri melakukan perjalanan melalui jalan jalan yang sepi. Walaupun jalan itu tidak terlalu jauh. Itu hanya sebagian contoh kecil bahwa pengaruh pikiran kita akan memberikan dampak yang merugikan kita pada jangka pendek maupun jangka panjang kita, jika pikiran kita menetapkan sesuatu yang negatif terhadap sebuah kondisi yang terjadi pada diri kita.

Demikian sebaliknya, jika pikiran kita menetapkan sesuatu yang positif maka kita akan mendapatkan dampak yang akan kita dapatkan tentunya poisitif, dan bahkan akan semakin positif. Kenapa karena setiap hal yang positif yangh kita lakukan jika bertemu dengan orang yang positif akan memberikan penjumlahan positif yang bukan mengikuti deret hitung melainkan akan mengikuti deret ukur. Terdapat sebuah pepatah yang mengatakan “Jika ada niat maka pasti ada jalan” merupakan salah satu rangkuman dari kaidah ini. Niat ini adalah sebuah ketetapan dari pikiran yang positif. Pikiran yang selalu menyatakan bahwa apapun kondisi yang sedang kita hadapi jika pikiran kita menetapkan positif dengan mengatakan bahwa saya sanggup mencapainya maka kita akan sampai pada tujuan dan target tersebut. Masih dari pelatihan yang sama, pada sesi yang lain ada seorang pembicara digital marketing, beliau adalah Khoirul Umam, Ahli Digital Marketing dari Pringsurat Temanggung. Walaupun beliau tidak menyampaikan secara eksplisit pengalaman beliau dalam membangun usaha dibidang IT dan web developer, namun saya bisa menangkap bahwa keberhasilan beliau selama beberapa tahun terakhir sampai akhirnya mendapatkan omzet sudah diatas ratusan juta atau bahkan Milyaran tersebut adalah karena pikiran beliau yang selalu menetapkan bahwa saya bisa mencapai target tersebut. Produk beliau adalah web developer untuk sekolah sekolah, dan tentunya sekolah ini ada di seluruh Indonesia. Setiap bulan beliau menetapkan target tertentu bersama dengan timnya. Dan target tersebut yang menuntut sekaligus menguji pilihan dalam pikiran Pak Umam dengan tim nya. Apakah akan tetap bertahan dengan target daerah dan jumlah yang sudah ditentukan atau akan berpindah jika ternyata targetnya tidak bisa di capai. Kaidah ini berlaku. Ketika target tersebut sudah ditetapkan dan pikiran Pak umam dan tim sudah di set up pada kondisi yang positif bahwa “Saya bisa mencapainya” maka modal terbesar dari proses mencapai tujuan tersebut sudah di tangan. Ya, dengan pikiran yang positif tersebut akhirnya Pak Umam, mencari berbagai macam cara agar mendapatkan data dan relasi dari daerah yang dituju. Bukan hanya dari kontak kontak yang ada di HP, akun akun media sosial, namun juga berkembang dengan memanfaatkan koneksi dari orang – orang yang kenal dengan pak Umam. Dan bisa sampai koneksi level ke 4 atau bahkan ke 6 dari kolega pak umam. Maksudnya jika pak umam punya teman X, dan X punya teman Y dan Y punya teman Z dan Z ini punya kenalan atau kolega di daerah tersebut, maka Pak Umam berusaha mencari informasinya dari X, kemudian dari X pak Umam bertemu Y, kemudian dari Y Pak Umam bertemu Z dan demikian seterusnya. Akhirnya setiap target bulanan beliau dapat tercapai. Bahkan dari target 5 sekolah yang bisa masuk dalam bulan tertentu pernah mencapai rekor sebanyak 250 sekolah masuk dalam satu bulan untuk membeli web dari pak Umam.

Inilah kekuatan berfikir positif, yang berkorelasi erat dengan pepatah tersebut. “Jika ada niat maka pasti ada jalan”. Pikiran positif akan memberikan dorongan, energi dan ide ide alternatif yang terus berkembang untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi atau yang sedang kita alami. Pikiran positif akan berusaha mencari jalan keluar atas setiap masalah yang menghalangi. Kita mampu mencari celah celah solusi. Yang hal tersebut tidak bisa kita dapatkan ketika kita memiliki pikiran yang negatif. Pikiran yang negatif akan menjadikan hambatan terlihat dan nampak satu satunya jalan yang tertutup. Tidak ada celah yang terlihat disana. Sekalipun mulut kita mengatakan bahwa “saya ingin sukses”, namun jika pikirannya mengatakan “Ah, yang bener saja, modal saya apa untuk sukses?” sebuah keraguan yang menjadi pikiran negatif dalam pikiran kita. Ini juga menjadi sebuah pikiran yang berbahaya. Karena akan menutup jalan jalan penyelesaian masalah, celah celah solusi dan peluang peluang untuk keluar dari masalah yang akhirnya mempertemukan kita dengan danau danau keberhasilan dan kesuksesan.

Berbicara tentang kekuatan pikiran kita ini menjadi sebuah bahasan yang sangat padat. Ada banyak inspirasi dan cerita dari kawan kolega kolega saya bisa saya sampaikan. Termasuk bagaimana kita mampu untuk terus menjadikan pikiran kita selalu positif, apapun kondisinya, kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya. Terlebih kekuatan ini jika di miliki oleh semakin bayak orang di sekeliling kita maka akan menciptakan sebuah komunitas yang kuat dan terus meningkat kualitasnya. Jika keluarga keluarga sudah diisi oleh ayah, ibu, dan anak anak mereka yang memiliki kualitas pikiran pikiran yang positif maka akan muncul keluarga keluarga yang tangguh. Keluarga keluarga yang tangguh ini akan menciptakan masyarakat masyarakat yang kokoh dan akhirnya menjadikan bangsa yang besar dan kuat. Dan ini adalah modal yang besar bagi kita. Menjadi bangsa yang hebat.

Bersambung

Tetap semangat

Leave a Reply

Your email address will not be published.